Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

PBB, Bumi Makin Panas Emisi CO2 Lebih Banyak!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Minggu 08-12-2019
PBB, Bumi Makin Panas
Emisi C02 Lebih Banyak!
H. Bambang Eka Wijaya

BUMI semakin panas. Pasalnya, target membatasi pemanasan global naik 1,5 derajat atau tidak lebih dari 2 derajat pada akhir Abad ini, menurut laporan PBB yang dirilis 26/11/2019, masih sangat jauh untuk bisa dicapai. Alih-alih mengurangi emisi, manusia justru melepas lebih banyak CO2.
Pada 2018 misalnya, 55,3 gigaton CO2 global dipompa ke atmosfer. Lebih besar dari 2017 sebanyak 53,5 gigaton. Demikian Laporan Kesenjangan Emisi Global tahunan PBB.
Menurut perkiraan laporan itu, suhu global akan naik sekitar 3,2 derajat Celcius pada tahun 2100, sehingga akan membawa bencana iklim, seperti suhu yang semakin panas, gelombang panas lebih mematikan, bahkan banjir dan kekeringan yang makin sering terjadi.
Kegagalan kolektif dalam bertindak cepat dan keras akan perubahan iklim mengharuskan kita mengurangi emisi lebih besar, lebih dari 7% per tahun jika kita membagi rata selama satu dekade berikutnya," kats Inger Andersen, Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP). (Kompas.com, 28/11)
Pihak yang seharusnya paling bertanggung jawab atas peningkatan emisi secara terus menerus adalah G20, kelompok 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. G20 mengeluarkan sebanyak 43 gigaton atau setara dengan 78% emisi gas rumah kaca secara global.
Selain itu negara-negara berkembang yang pertumbuhannya cepat juga berkontribusi pada tingginya emisi, kata John Christensen, Direktur UNEP DTO Partnership, Grup Penelitian Iklim Internasional.
Namun, negara-negara itu tak bisa diharapkan menjadi yang pertama dalam mengurangi emisi. "Negara-negara industrilah yang seharuanya memimpin," ujarnya.
Laporan PBB itu menyebutkan lima kunci utama yang jadi penentu masa depan. Pertama, investasi setidaknya Rp22,4 triliun per tahun untuk energi terbadarukan dan penggunaan energi yang lebih efisien.
Kedua, penghapusan batubara secara bertahap. Ketiga, Dekarbonisasi transportasi. Keempat, Dekarbonisasi industri. Dan kelima, Peningkatan akses listrik untuk 3,5 miliar orang.
Jumlah negara atau wilayah yang menetapkan tujuan untuk menjadi netral karbon meningkat sejak September tahun lalu, dari awalnya hanya segelintir menjadi 65. Uni Eropa menargetkan netral pada 2050. Jerman, Inggris dan Prancis juga telah menetapkan tujuan tanpa emisi (emisi nol). Tapi kapan target itu tercapai belum pasti.
Menurut laporan itu, hanya beberapa dari 65 negara itu yang telah menetapkan batas waktu mencapai emisi nol, tak satu pun dari G20. ***


0 komentar: