Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Peringkat Murid Indonesia Merosot!

Artikel Halanan 8, Lampung Post Senin 09-12-2019
Peringkat Murid Indonesia Merosot!
H. Bambang Eka Wijaya

PERINGKAT pelajar Indonesia merosot dalam evaluasi Programme for International Student Asessment (PISA) di semua bidang yang diujikan, membaca, matematika dan sains. Hasil evaluasi tersebut dirilis di Jakarta 3 Desember 2019, berdasar tes PISA 2018.
Tes PISA dilakukan terhadap 600 ribu pelajar usia 15 tahun yang berpartisipasi di 79 Negara pada 2018 itu dilakukan oleh Organisasi Kerja sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Tes PISA dilakukan setiap tiga tahun.
Hasil tes PiSA 2018, skor membaca pelajar Indonesia berada di peringkat 72 dari 77 negara. Skor matematika di peringkat 72 dari 78 negara. Dan skor sains di peringkat 70 dari 78 negara.
Peringkat tersebut merosot dibanding tahun 2015, di mana skor membaca berada di peringkat 65, skor matematika di peringkat 66, dan skor sains di peringkat 64. Kemerosotan cerminan tingkat kemampuan pelajar Indonesia itu menurut catatan Liputan 6.com (4/12/2019) terjadi ketika menteri pendidikan Indonesia dijabat oleh Muhadjir Effendy.
Tes PISA berlangsung selama dua jam, mayoritas negara menggunakan tes komputer. Berikut penjelasan mengenai mata pelajaran yang diuji.
Membaca; Kemampuan ini diartikan sebagai kapasitas murid untuk memahami, menggunakan, evaluasi, merenungkan, dan memakai teks untuk mencapai tujuan, mengembangkan pengetahuan dan potensi serta berpartisipasi dalam masyarakat.
Matematika; Diartikan sebagai kapasitas murid untuk merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dan memakai konsep, prosedur, fakta, dan perangkat matematika untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi fenomena.
Sains; Kemampuan sains diartikan sebagai kemampuan untuk menghadapi isu-isu terkait sains dan dengan gagasan-gagasan sains, sebagai anggota masyarakat yang berpikir.
Seseorang yang punya kemampuan literasi sains memiliki kemauan untuk terlibat dalam diskursus bernalar tentang sains dan teknologi, yang membutuhkan kompetensi untuk menjelaskan fenomena secara ilmiah, mengevaluasi dan merancang pemeriksaan secara ulmiah, dan menafsirkan data dan bukti secara ilmiah.
Kalau hasil tes PISA 2018 Indonesia dan Filipina dari Asia Tenggara di peringkat 10 terbawah global, maka Singapura negara sewilayahnya menempati peringkat teratas bersama Tiongkok. Jepang dan Korea Selatan masuk 10 besar teratas.
Finlandia yang sering disebut sistem pendidikannya terbaik, matematikanya tak masuk 10 besar, sains dan membaca di peringkat 6 dan 7. Bahkan AS pun, tak masuk 10 besar. ***



0 komentar: