Artikel Halaman 8, Lampung Post Jumat 06-12-2019
Mengadu Biodiesel RI vs Airbus UE!
H. Bambang Eka Wijaya
PERTEMUAN Presiden Jokowi dengan Dewan Bisnis Uni Eropa - ASEAN di Jakarta pekan lalu (8/11) menjadi kesempatan menegaskan Indonesia tak akan tinggal diam atas diskriminasi UE terhadap produk sawit Indonesia, terutama biodiesel.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mendampingi Presiden mengatakan, "Kami ingatkan, Indonesia is the biggest buyer Airbus dan masih ada order 200 unit pesawat. Kami jadikan jalan keluar masalah biodiesel Eropa."
Menurut Airlangga, UE mendorong CEPA (Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif) Indonesia dan UE. "Tapi saya sampaikan bahwa sawit didiskriminasi, terutama biofuel, di mana market Indonesia di Eropa 650 juta dolar AS dan (kerja sama) perdagangan kita di Eropa 31 miliar dolar AS," jelasnya.
Di depan pengusaha UE Airlangga mengaku tidak ingin hubungan kerja sama dagang kedua negara terbelah, hanya karena diskriminasi sawit.
"Jadi jangan sampai 650 juta dolar itu mengganggu bilateral dengan UE," ujar Airlangga sembari menegaskan Indonesia salah satu konsumen Airbus produk Eropa yang berbasis di Prancis. Pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu sempat berbalik mengancam UE untuk menyetop pembelian Airbus atas diskriminasi sawit.
Menurut lacakan Tim Riset CNBC Indonesia (1/12/2019) total order pesawat Airbus dari Indonesia hingga Oktober 2019 mencapai 313 unit, dengan total penyerahan sebanyak 95 unit. Indonesia menyumbang 5,7% dari total order di Asia Pasifik.
Dari total pesanan tersebut, maskapai penerbangan Citilink memesan 25 unit, Garuda 58 unit, dan Lion Air 230 unit. Jenis pesawat yang dibeli Indonesia terdiri dari A320neo, A320ceo, dan A321neo. Jenis A320neo paling banyak diorder, mencapai 146 unit.
Nilai seluruh order Indonesia itu sekitar 42,8 miliar dolar AS setara Rp599,4 triliun. Jumlah itu cukup besar dibanding pendapatan Airbus 2018 sebesar 70,4 miliar dolar AS.
Sebaliknya ekspor CPO Indonesia ke UE 2018 4,8 juta ton atau sekitar Rp5 miliar dolar AS, 18,75% pangsa CPO RI. Sedangkan ekspor biodiesel 2018 ke UE tercatat 807.349 ton. (Gatra.com, 27/8/2019)
Angka ekspor biodiesel 2019 ke UE tak ditemukan. Yang ada tarif Bea Masuk Anti Subsidi (BMAS) biodiesel asal Indoneaia ke UE berlaku mulai 14 September 2019 dengan rincian: PT Caliandra Perkasa 8%, Wimar Group 15,7%, Musim Mas Group 16,3%, Permata Group dan eksportir lainnya 18%.
Dengan program B30 di Indonesia dan B20 di Malaysia mulai 2020, harga CPO terus meroket pada 27/11/2019 RM2686/ton. ***
0 komentar:
Posting Komentar