Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Hama Jamur Naikkan Harga Karet!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Jumat 13-12-2019
Hama Jamur Naikkan Harga Karet!
H. Bambang Eka Wijaya

HAMA jamur Pestalotiopsis menyerang pohon karet di Indonesia, Malaysia, dan Thailand menurunkan pasokan karet alam dunia sehingga harga komoditas tersebut naik tajam menuju 200 yen/kg di pasar komoditas Tokyo. Di kebun rakyat Muara Enim naik dari Rp6.000 menjadi Rp12.900/kg.
Ketua Dewan Karet Indonesia (Dekarindo) Azis Pane mengatakan, berdasar data International Tripartite Rubber Council (ITRC), luas lahan perkebunan karet Indonesia yang terpapar penyakit jamur mencapai 380.000 hektare. Sedangkan Thailand mengalami kerusakan seluas 50.000 hektare, dan Malaysia 2.135 hektare.
Ketiga negara Asia Tenggara itu pemasok 70% kebutuhan karet alam dunia. Dengan luasnya kebun karet yang dibantai jamur, menurut Pane, ekspor karet Indonesia tahun ini turun sebanyak 540.000 ton, dari ekspor tahun 2018 sebesar 2,8 juta ton.
Data BPS mendukung perkiraan Pane, nilai ekapor karet alam sepanjang Januari-Oktober 2019 sebesar 4,84 miliar dolar AS, turun 26,59% dibanding ekspor priode sama 2018 sebesar 6,5 miliar dolar AS.
Mengecilnya pasokan karet alam akibat hama jamur itu, mendorong naik harga komoditas gantungan hidup petani Tanah Air ini di pasar internasional. Menurut laporan dari Tokyo Commodity Exchange yang dikutip Bisnis.com (8/12/2019) harga karet alam untuk penyerahan Mei 2020 mencapai 197 yen per kg. Dengan kurs per yen ke rupiah Senin (9/12/2019) Rp129,13, harga karet (kering 100%) menjadi Rp25.448,61 per kg.
Untuk itu cukup wajar kalau harga karet slab basah di tingkat petani dibayar pengepul Rp12.900 per kg di Desa Gelumbang, Kecamatan Gelumbang, Muara Enim, Sumatera Selatan seperti dilaporkan Kompas.com (6/12/2019). Sebulan yang lalu, karet petani di desa ini mas7ih dibayar pengepul Rp6.000 per kg.
Masalah selanjutnya, bagaimana hama jamur pohon karet ini bisa dibasmi agar ekspor karet yang merupakan salah satu andalan ekonomi nasional tidak tinggal sejarah. Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan Kasan Muhri mengatakan, pemerintah masih terus berkoordinasi untuk meredakan paparan penyakit jamur di pohon karet.
"Kami masih terus berkoordinasi dengan kementerian lain untuk menindaklanjuti dampak negatif penyakit jamur pohon karet ini," ujarnya.
Kalau Indonesia yang sudah ludes 38.000 hektare tak selesai berkoordinasi, Thailand minta bantuan Dewan Pengembangan Karet Internasional, dan Malaysia melakukan penelitian untuk mengendalikan penyakit memakai fungisida. ***

0 komentar: