Artikel Halaman 8, Senin 27-01-2020
Dekade 'Yold', Tua Berjiwa Muda!
H. Bambang Eka Wijaya
TAHUN 2020 menandai dimulainya dekade 'Yold' atau 'young old', begitu orang Jepang menyebut mereka yang berusia 65-75 tahun justru berjiwa muda dengan tetap berprestasi lebih baik mengisi usia pensiun. Mereka generasi 'baby boomer', kelahiran usai Perang Dunia II, 1946-1960.
The Economist.com (20/1/2020) melaporkan, baby boomer terus bekerja dan terlibat secara sosial sehingga menjadi lebih sehat dan lebih kaya dibanding generasi sebelumnya. Populasi baby boomer di negara maju mencapai 134 juta, tahun ini menandai awal dekade 'Yold'. Jumlah itu naik 8% dibanding 99 juta pada tahun 2000, peningkatan terpesat dibanding semua generasi.
Yold menentang penurunan kesehatan. WHO melaporkan, pada 2000-2015 di negara maju terjadi peningkatan harapan hidup 3,7 tahun, dan 3,2 tahun dinikmati dalam kesehatan yang baik. Bagi generasi ini, bekerja membantu tetap sehat lebih lama.
Sejak 2016, lebih dari seperlima orang berusia 65-69 tahun masih bekerja di negara maju.
Sebuah penelitian di Jerman menyatakan, semangat untuk terus eksis dan bekerja ini membuat baby boomer tetap kuat. Studi ini menunjukkan, orang yang tetap bekerja setelah usia pensiun berhasil memperlambat penurunan potensi intelektual/kognitif yang biasanya terjadi pada orang tua.
Yold juga menentang norma sosial yang ada. "Sementara banyak bos dan departemen SDM berpikir produktivitas menurun seiring betambahnya usia, sebuah studi di pabrik pembuatan truk dan perusahaan asuransi di Jerman menunjukkan pekerja yang lebih tua memiliki, paling tidak produktivitas sedikit di atas rata-rata dan merupakan tim pekerja terproduktif dari berbagai generasi," lapor The Economist.
Sementara Sicience Nature Page menjadikan Jepang contoh paling banyak orang tua tetap aktif bekerja dan sehat, hingga harapan hidupnya lebih panjang yakni 84,2 tahun, dengan rata-rata pria hidup 81,1 tahun dan perempuan 87,1 tahun. Lebih dua juta orang di Jepang berusia di atas 90 tahun, dan 69.785 orang berusia di atas 100 tahun.
Alasan orang Jepang bisa hidup sehat dan panjang umur, karena pilihan makanan dan gaya hidup mereka. Orang Jepang banyak mengonsumsi sayuran segar, buah musiman, makanan yang tidak diproses, dan ikan. Mereka relatif amat sedikit mengonsumsi daging merah. Tingkat obesitas atau kegemukan hanya 3,6%, terendah di dunia.
Pergi dan pulang kerja jalan kaki atau bersepeda. Setidaknya dari rumah ke stasiun KA. Rajin berolah raga, 85% mengakhiri kegiatan hariannya berendam di air panas. ***
0 komentar:
Posting Komentar