Artikel Halaman 8, Lampung Post Sabtu 11-01-2020
Menteri PUPR yang Tangani Banjir!
H. Bambang Eka Wijaya
MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono yang mendapat tugas menangani banjir. Ia kerahkan 295 orang generasi muda untuk survei rapid assesment penyebab banjir di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Hasil survei menunjukkan adanya 178 titik banjir maupun genangan yang tersebar pada 1 Januari 2020 di wilayah Jabodetabek.
Banjir tersebut disebabkan oleh 44 tanggul jebol, 3 titik drainase tersumbat, 13 titik kapasitas drainase terlampaui, 11 pintu air rusak, 2 titik pompa tidak berfungsi, seperti di Kampung Pulo Jakarta Timur dan Pondok Gede Permai di Jatiasih Bekasi.
Lalu 19 titik sedimentasi, 17 titik penumpukan sampah, 62 titik limpasan air dari sungai atau saluran, 1 titik longsor, dan 6 titik genangan di jalan tol.
Basuki mengatakan hasil survei lapangan harus ditindaklanjuti dengan penanganan jangka pendek maupun jangka menengah.
Dalam jangka pendek teridentifikasi 114 titik harus segera ditangani sekaligus antisipasi menghadapi curah hujan tinggi. Sedangkan penanganan jangka menengah terdapat 64 lokasi.
"Penanganan jangka pendek dilaksanakan mulai pekan ini dengan tetap berkoordinasi dengan Pemerintah setempat (provinsi/kahupaten/kota)," ujar Basuki. (Kompas.com, 6/1)
Penanganan jangka pendek tersebut meliputi tanggul jebol dengan pemasangan kantong geobag/sandbag, pengerukan sedimen, dan pembersihan sampah serta perbaikan tanggul/talud di 20 titik.
Masih termasuk jangka pendek perbaikan dan penambahan pompa air dan operatornya, termasuk mobile pump, serta penanganan semua titik air di jalan tol.
Penanganan jangka menengah disiapkan untuk kawasan berisiko tinggi, antara lain Perumahan Taman Mangu Indah di Tangsel, Puri Kartika Bekasi, Kampung Pulo dan Pulo Gadung Jakarta Timur, dan Bukit Duri Jaksel.
Sebelumnya, usai melapor kepada Presiden Joko Widodo mengenai penanganan banjir tahun baru 2020, Basuki mengatakan kepada wartawan terowongan Nanjung-Trujompong telah beroperasi di Bandung, mengatasi banjir di Dayeuhkolot lebih cepat, biasanya 5 sampai 7 hari baru kering, kini 1 - 5 jam.
Untuk Jakarta, Normalisasi Ciliwung diselesaikan, sodetan Ciliwung ke Kanal Banjir Timur 600 meter lagi dituntaskan. Sodetan ini bisa mengalirkan air 60 meter kubik per detik, setara Kanal Banjir Barat. Di hulu, bendungan Ciawi dan Sukamahi diselesaikan tahun ini juga. Untuk relokasi warga terkait normalisasi Ciliwung, disiapkan rusun untuk 800 keluarga di Pasar Rumput. ***
0 komentar:
Posting Komentar