Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Sel Punca, Penggantian Sel Tubuh yang Rusak!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Minggu 05-01-2020
Sel Punca, Penggantian
Sel Tubuh yang Rusak!
H. Bambang Eka Wijaya

SEL Punca adalah pengobatan baru temuan anak bangsa dengan penggantian sel-sel organ tubuh yang rusak dengan sel baru produk nasional Indonesia. Bisa diganti dengan sel punca, sel jantung, sel otak, sel tulang belakang dan berbagai sel tubuh manusia.
Pengobatan dengan terapi sel punca sudah bisa dilakukan di sejumlah rumah sakit Tanah Air. Dekan Fakultas Kedokteran UI Prof. Ari Fahrial Syam pada peresmian Pusat Produksi Sel Punca dan Pusat Metabolit Nasional di Jakarta mengatakan, dengan terobosan dan inovasi ini Indonesia berpotensi menjadi destinasi wisata kesehatan.
Pasalnya, Indonesia kini menjadi salah satu negara yang sudah melakukan pelayanan terapi sel punca bagi pasien umum di berbagai rumah sakit. Sementara, kata Ari, di beberapa negara lainnya, pelayanan sel punca masih tahap riset dan belum secara resmi diberikan untuk pasien umum.
"Ini tentunya meningkatkan potensi medical tourism karena ke depannya terapi sel punca bagi pasien umum. Tidak hanya untuk pasien dalam negeri, tapi juga pasien mancanegara," kata Ari. (Sains.Kompas, 26/12/2019)
Sejak penelitian terkait sel punca kali pertama dilakukan FKUI 2008 hingga saat ini, Unit Pelayanan Terpadu Teknologi Kedokteran (UPTTK) Sel Punca RSCM FKUI telah melakukan penelitian berbasis pelayanan terapi untuk berbagai kasus. Antara lain, Kasus patah tulang gagal sambung, defek tulang panjang, defek tulang belakang, kelumpuhan akibat cedera saraf tulang belakang, osteoarthritis lutut, lesi osteokondral, degenerasi diskus tulang belakang.
Lalu diabetes melitus, kaki diabetes, luka bakar dalam dan luas, kebutaan karena glaukoma, stroke, osteoporosis hingga penyakit jantung, skin rejuvenation, dan lainnya.
Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 30 dokter subspesialistik dari berbagai keilmuan. Hingga saat ini, sudah lebih dari 300 orang pasien diterapi sel punca yang dibiayai dari berbagai hibah senilai lebih dari Rp36 miliar.
Ke depanya, kata Ari, penelitian sel punca akan dikembangkan untuk pengobatan gagal ginjal akut, nerve regeneration, demensia, alzheimer, dan penyakit-penyakit yang tidak lagi memberi respon dengan pengobatan konvensional (end stage) lainnya.
Tak hanya aspek klinis, perkembangan keilmuan penelitian sel punca FKUI RSCM mulai dari basic research (tingkat sel), translational research (animal study), hingga clinical trial pada orang sakit, juga telah menghasilkan luaran akademis berupa 105 publikasi internasional. ***

0 komentar: