Artikel Halaman 8, Lampung Post Minggu 19-01-2020
Hutan Australia Terbakar
Satu Miliar Hewan Mati!
H. Bambang Eka Wijaya
KEBAKARAN hutan di Australia sejak Juli 2019 hingga Januari 2020 melahap 10 juta hektar areal, mengakibatkan satu miliar hewan peliharaan dan liar mati. Sebagian besar terbakar hidup-hidup, sisanya menunggu kematian karena habitat dan tempat mereka mencari makan telah hancur.
Dilansir Vox (7/1/2020), awalnya para ahli memperkirakan jumlah hewan yang mati 480 juta. Tapi, jelas Chris Dickman, pakar biodiversitas dari Universitas Sydney yang menulis laporan, 480 juta hanya mamalia, burung-burung, dan reptil di negara bagian New South Wales saja.
Bila kelelawar, katak dan berbagai hewan tak bertulang lainnya juga dihitung, jumlahnya pasti melebihi 1 miliar.
Angka 1 miliar itu pun, menurut Dickman dan ilmuwan lingkungan di WWF Australia Stuart Blanch, masih terlalu sedikit jika melihat jauhnya sebaran api dari New South Wales ke Victoria. Australia merupakan rumah bagi banyak hewan unik. Setidaknya ada 244 spesies mamalia yang hanya bisa ditemukan di Australia.
Australia memiliki hutan seluas 1.470.832 km persegi, atau 147 juta hektare, yang merupakan 19% dari luas daratan. Lebih luas dari hutan Indonesia 88,4 juta hektare, yang merupakan 46% dari daratan.
Kebakaran hutan kali ini luasnya dicatat terbesar sepanjang sejarah Australia. Namun jumlah korban meninggal dunia, kebakaran hutan Black September 2009 di Victoria menewaskan 173 orang. Sedang kali ini, sebanyak 27 orang meninggal dunia. Di New South Wales yang paling parah, lebih dari 2.000 rumah hancur. Api melahap Taman Nasional Blue Mountains.
Lahan pertanian di kawasan suburban (pinggiran kota) termasuk Melbourne dan Sydney beserta bangunan rumah warga juga dilalap api, hingga asap tebal menyelimuti pusat kota. Awal Desember, kualitas udara kota Sydney mencapai 11 kali level hazardous (berbahaya).
Menurut Badan Meteorologi setempat, 2019 Australia mengalami kekeringan yang sangat parah. Desember lalu adalah bulan terkering sepanjang sejarah. Suhu panas juga pada Desember memecahkan rekor. Di beberapa wilayah suhunya mencapai di ataa 40 derajat Celcius. Perubahan iklim disebut sebagai salah satu penyebab utamanya. (Kompas.com, 9/1)
Dahsyatnya kebakaran hutan Australia terlihat dari luar angkasa. Beberapa satelit seperti Himawari-8, Suomi NPP NASA berhasil menangkap citra tersebut, memperlihatkan betapa parahnya peristiwa itu. Dalam citra yang diambil dari satelit dengan menggunakan sensor, Australia tampak semerah bara api. ***
0 komentar:
Posting Komentar