Artikel Halaman 8, Lampung Post Kamis 09-01-2020
Iran Hujani Rudal Markas AS di Irak!
H. Bambang Eka Wijaya
GARDA Revolusi Iran menghujani dengan puluhan peluru kendali (rudal) markas pasukan AS dan sekutunya di Irak. Pentagon menyebut serangan menghantam markas pasukan AS dan koalisi di Ain al-Assad dan Arbil, Irak.
Operasi Garda Revoluai itu disebut sebagai pembalasan atas terbunuhnya Jenderal Qasem Soleimani yang tewas dalam serangan udara AS di Bandara Baghdad, Jumat (3/1). Konvoi kendaraan Komandan Pasukan elit Garda Revolusi, Quds, itu bersama pemimpin paramiliter Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, diserbu rudal.
Jutaan rakyat Iran menghadiri pemakaman kedua tokoh revolusi Iran itu, Selasa (7/1). Jenderal berusia 62 tahun itu dianggap sebagai calon pengganti Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran.
"Sudah jelas bahwa serangan tersebut berasal dari Iran, dan menargetkan dua pangkalan militer di al-Assad dan Arbil," tegas Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Urusan Publik Jonathan Joffman. Rudal itu ditembakkan pukul 17.30 waktu AS.
Di tengah jutaan orang yang turun ke jalan menghadiri penerimaan jenazah Soleimani, televisi Iran Channel One mengumumkan sayembara berhadiah 80 juta dolar AS (Rp1,1 triliun) bagi siapa saja yang bisa membawa kepala Presiden AS Donald Trump.
"Iran punya 80 juta penduduk. Berdasarkan populasi Iran, kami ingin mengumpulkan 80 juta dolar AS hadiah bagi mereka yang mendapatkan kepala Presiden Trump," bunyi sayembara itu yang juga disiarkan Al Arabiya, Minggu.
AS menganggap Soleimani bertanggung jawab atas kematian ratusan perajurit AS. Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), induk pasukan elit Quds, oleh AS telah dinyatakan sebagai organisasi teroris.
Gedung Putih mengatakan, Presiden Donald Trump sudah diberi tahu mengenai serangan Iran tersebut dan memantau perkembangan.
Hoffman melanjutkan, saat ini fokus Pentagon adalah menaksir kerusakan yang terjadi akibat serangan rudal di dua markas tersebut. Washington akan mengambil langkah yang dipeeprlukan untuk melindungi kepentingan AS dan sekutunya di Timur Tengah.
Sementara Garda Revolusi menjanjikan "respon yang lebih menghancurkan" jika AS melancarkan serangan balasan.
Sementara jaringan milisi Hashed al-Shaabi, yang pimpinannya Abu Mahdi Muhandis tewas bersama Soleimani, siap melancarkan pembalasan.
Akibat konflik AS-Iran, harga minyak Selasa (7/1) melonjak lebih 4%, dari 64,36 dolar AS menjadi 71,75 dolar AS/barel untuk jenis West Intermediate (WTI). Jenis Brent naik 2,4% menjadi 70,24 dolar AS/barel. ***
0 komentar:
Posting Komentar