Artikel Halaman 8, Lampung Post Rabu 02-09-2020
360 Elite Republik Tinggalkan Trump!
H. Bambang Eka Wijaya
HARI terakhir Konvensi Partai Republik untuk mencalonkan kembali Donald Trump dalam pilpres AS, 360 elite Partai Republik Kamis (27/8) meninggalkan Trump dan secara terang-terangan mendukung calon dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Mereka para tokoh yang pernah bekerja dalam pemerintahan Presiden George W. Bush, almarhum Senator John McCain, dan Mitt Romney. Dua terakhir mantan capres dari Partai Republik 2008 dan 2012.
Mereka menyatakan meski tak sepakat dengan sejumlah kebijakannya, mereka menghargai rekam jejaknya dan menyatakan mantan wakil presiden tersebut bisa mewujudkan kepemimpinan yang stabil di negara yang tengah bergulat melawan pandemik virus Corona, pelemahan ekonomi, dan perpecahan politik yang dalam.
"Atas dasar tidak adanya kompetensi seorang pemimpin dari presiden yang sekarang, sikapnya yang makin memperburuk perpecahan di kalangan rakyat Amerika dan bukannya mempersatukan mereka, serta kegagalannya mempertahankan nilai-nilai Amerika, kami yakin memilih mantan wakil presiden Biden jelas demi kepentingan nasional," bunyi surat terbuka lebih dari 100 mantan staf McCain.
Para mantan staf Romney menulis lebih galak tentang Trump. Mereka menyatakan meski sebagian telah memilih Trump pada 2016, mereka sekarang khawatir Partai Republik tengah berubah menjadi "sekte perorangan yang beracun" di bawah kepemimpinan Presiden Trump.
Romney sendiri sering bersilang pendapat dengan Gedung Putih sejak kembali menjabat di Senat dan menjadi satu-satunya senator Partai Republik yang memberikan suara untuk memakzulkan Trump dalam sidang Kongres.
"Sejak 2017, hasil dari keputusan yang sembrono itu bisa dilihat secara gamblang oleh dunia. Sekarang, dengan adanya pandemi yang melumpuhkan perekonomian kita dan mencekik semangat nasional kita, setiap sudut Amerika menderita akibat gaya kepemimpinan Presiden Trump yang serampangan, tanpa keahlian dan mementingkan diri sendiri," tulis 30 mantan staf Romney di surat bersama, dikutip BeritaSatu dari CBS News.
Kelompok 230 alumni pemerintahan Bush, dipimpin mantan menteri perdagangan Carlos Gutierrez menulis, "Kebaikan Joe dibutuhkan saat ini. Dia dikenal pernah memperlakukan seorang masinis dengan rasa hormat yang sama seperti dia memperlakukan teman-teman senatornya. Sebagai mantan pegawai negeri, kami meyakini keluhuran budi dalam pemerintahan tidak boleh hilang. Kami harus bersikap dan bersikeras hal penting ini harus dikembalikan ke kantor presiden." ***
0 komentar:
Posting Komentar