Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Bakteri Wolbachia Bisa Tekan Infeksi DBD 77%!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Minggu 06-09-2020
Bakteri Wolbachia Bisa
Tekan Infeksi DBD 77%!
H. Bambang Eka Wijaya

BAKTERI Wolbachia pipientis yang dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes aegypti berhasil menekan angka kasus infeksi demam berdarah dengue (DBD) hingga 77%. Temuan proyek World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta ini menjadi harapan bagi upaya eliminasi DBD di Tanah Air.
Proyek tersebut telah dilakukan sejak 2011. Riset ini bagian rekayasa teknologi bakteri Wolbachia global yang dilakukan di 12 negara.
Wolbachia pipientis adalah bakteri yang hidup alami di sekitar 60-70% serangga, tetapi tidak ditemukan di nyamuk Aedes aegypti. Seorang peneliti di Australia menemukan fakta,  bakteri Wolbachia bisa memutus replikasi virus dengue, sehingga tidak bisa ditularkan oleh nyamuk.
Keuntungan lain, nyamuk yang sudah berwolbachia akan mewariskan bakteri ini turun ke generasi selanjutnya.
WMP Yogyakarta kolaborasi World Mosquito Program, Monash University, Universitas Gadjah Mada dan Yayasan Tahija.
Sejak 2011, para ahli bekerja sama dalam penelitian yang menyasar 35 dari 45 kelurahan di Kota Yogyakarta berpopulasi 312 ribu orang.
Ketua proyek WMP Yogyakarta Adi Utarini mengatakan, tim awalnya melepaskan nyamuk yang diinfeksi Wolbachia hanya di Sleman dan Bantul, Yogyakarta, dalam skala terbatas. Kemudian pada 2017, nyamuk A. aegypti yang terinfeksi bakteri dilepas dalam skala besar di Kota Yogyakarta dan Bantul. Riset melibatkan 8.200 responden. Itu untuk melihat efektivitas nyamuk ber-Wolbachia.
"Melalui persetujuan masyarakat, wilayah penelitian dibagi dua. Ada 12 kluster yang mendapat nyamuk dengan Wolbachia, dan 12 area kontrol," kata Utari. (Kompas.com (27/8)
Pelepasan nyamuk dilakukan bertahap selama delapan bulan. Saat populasi nyamuk dengan Wolbachia dianggap tinggi, tim memantau kasua DBD di area tersebut pada Februari 2019 hingga Maret 2020. Selain melepas nyamuk, tim juga mendorong warga membersihkan lingkungan agar tak jadi sarang nyamuk.
"Hasjlnya, selama 12 bulan riset, amat dramatis. Ada penurunan 77% kejadian dengue di wilayah yang mendapat nyamuk DBD dengan bakteri Wolbaxhia," ujar Utari.
Dr.Tedjo Sasmono  Kepala Unit Penelitian Dengue di Eijkman Institute of Molacular Biology mengapresiasi hasil uji klinis penggunaan nyamuk Aedes ber-Wolbachia untuk menanggulangi DBD.
"Sejauh pengamatan saya, penelitian tersebut sudah dilakukan menurut aturan uji klinis internasional, datanya pun cukup solid dan pasti nantinya dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional bereputasi tinggi," ujar Tedjo. ***







0 komentar: