Artikel Halaman 8, Lampung Post Kamis 10-09-2020
Saudi Ingin Solusi Adil bagi Palestina!
H. Bambang Eka Wijaya
RAJA Salman bin Abdulazis al-Saud menelepon Presiden AS Donald Trump Minggu (6/9) menegaskan Arab Saudi sangat menginginkan solusi adil dan permanen bagi isu Palestina.
Seperti dilansir Reuter Senin (7/9) percakapan telepon itu sebagai tindak lanjut perjanjian bersejarah antara Uni Emirat Arab (UEA) dengan Israel yang dimediasi AS bulan lalu. Penandatanganan perjanjian akan dilakukan 14 September di UEA.
Dengan perjanjian itu, UEA sepakat membuka huhungan diplomatik dengan Israel. UEA menjadi negara Arab ketiga yang melakukan langkah tersebut setelah Mesir dan Yordania.
Dalam percakapan telepon itu Raja Salman mengatakan kepada Trump, ia mengapresiasi upaya-upaya AS untuk mendukung perdamaian. Namun, Raja Salman juga memberitahu Trump soal posisi tegas Arab Saudi terhadap isu Palestina.
"Menegaskan keinginan Kerajaan Saudi untuk mencapai solusi abadi dan adil bagi perjuangan Palestina untuk mewujudkan perdamaian yang merupakan titik awal utama dalam upaya Kerajaan Saudi dan Inisiatif Perdamaian Arab," tegas Raja Salman seperti dikutip detiknews dari Saudi Press Agency (SPA, 7/9).
Dalam Inisiatif Perdamaian Arab yang diajukan Saudi tahun 2002, negara-negara Arab menawarkan normalisasi hubungam dengan Israel sebagai imbalan atas kesepakatan pembentukan negara Palestina dan penarikan penuh Israel dari wilayah yang direbut saat Perang Timur Tengah tahun 1967.
Hingga kini Kerajaan Saudi tidak mengakui Israel. Namun, dalam normalisasi hubungan UEA dengan Israel, Saudi mengijinkan pesawat Israel melintasi udara Saudi menuju UEA dan sebaliknya. UEA dan Mesir merupakan sekutu Saudi dalam perimbangan kekuatan di Timur Tengah.
Dalam implementasi Inisiatif Perdamaian Arab, Israel sudah menyetujui solusi dua negara, Israel dan Palestina.
Namun dalam kampanye pilpres, Trump merusaknya demi mendapat dukungan kaum Yahudi. Selain berjanji kalau terpilih akan memindah Kedubes AS dari Tel Aviv ke Jerusalem, juga mengucilkan Palestina dari perundingan Timur Tengah. Bahkan belakangan membuat peta baru mempersempit wilayah Palestina.
Melihat gelagat Trump yang terus berusaha mengeliminasi Palestina, penegasan sikap Raja Salman untuk mewujudkan solusi abadi dan adil bagi Palestina, menjadi ujung tombak perjuangan rakyat Palestina.
Selanjutnya bagaimana Indonesia dan negara-negara OKI memperkuat desakan Raja Salman ke Presiden AS untuk mewujudkan perdamaian abadi di Timur Tengah dengan dasar kemerdekaan Palestina. ***
0 komentar:
Posting Komentar