Artikel Halaman 8, Lampung Post Selasa 08-09-2020
Dokter Covid, RS Jakarta Chaos Banget!
H. Bambang Eka Wijaya
GUBERNUR DKI Anies Baswedan menyebut kondisi Ibu Kota mengkhawatirkan karena penularan Covid-19 meningkat. Senada, Ola, dokter di rumah sakit rujukan Cobid-19 dikutip Kompas.com (04/9/2020) mengatakan, situasi di rumah sakit saat ini memang kacau.
Pasien Covid-19 membludak datang ke rumah sakit. Jumlahnya lebih banyak dibanding awal Covid-19 muncul di Indonesia. Sebagian pasien datang dalam keadaan sesak napas.
"Chaos, sangat, sangat chaos banget karena seperti yang kita lihat di berita itu benar. Ya grafiknya sangat naik, pasien-pasien makin banyak yang datang, tiba-tiba bawa hasil swab positif, udah dalam keadaan sesak butuh dirawat gitu. Lebih parah dibanding sebelumnya (awal pertama Covid-19 muncul di Indonesia)," kata Ola.
Ola mengaku miris dengan keadaan saat ini. Setelah enam bulan, kondisi pandemi tidak membaik, malah memburuk.
Kamis (3/9) kasus baru Covid-19 di Jakarta memang mencatat rekor sebanyak 1.359 kasus, dengan positive rate 12,5%. Itu sebagai bagian dari rekor nasonal yang hari itu kasus baru juga bertambah 3.622 kasus.
Tambahan rekor kasus baru bagi Jakarta menambah beban dokter dan tenaga medis di rumah sakit rujukan Covid-19 yang sebelum tambahan baru itu telah terisi pasien 69% dari kapasitasnya, melewati batasan WHO, 60%.
Kondisi itu sudah mencapai batas beban tugas para dokter dan perugas medis lainnya. Padahal genap 6 bulan wabah Covid-19 (2/9) sudah 100 orang dokter dan 66 orang perawat pasien Covod-19 meninggal dunia.
Kenaikan pasien Covid-19 di Jakarta yang demikian pesat, menurut Satgas Penanganan Covid-19 pusat, terjadi akibat klaster baru angkutan umum yang masif. Ini terjadi akibat diberlakukannya aturan lalu lintaa ganjil-genap di Jakarta sejak 3 Agustus, sehingga Satgas meminta Pemprov DKI meninjau ulang kebijakan tersebut.
Namun alih-alih mendengar saran Satgas soal aturan ganjil-genap itu, Gubernur Anies justru menyalahkan warga yang isolasi mandiri di rumah yang menurut dia tidak dilaksanakan sesuai ketentuan. Untuk itu, Pemprov akan mengalihkan dari isolasi mandiri ke fasilitas isolasi yang disiapkan dan diawasi petugas pemerintah.
Sedangkan untuk mengatasi membludaknya pasien Covid-19, Gibernur akan menambah 11 rumah sakit yang menerima pasien Covid-19, dari RS swasta, militer, dan BUMN.
Dengan 11 RS itu, ada tambahan 85 kamar ICU dan 286 ruang isolasi. Cukup untuk barapa lamakah tambahan itu, jika pasien baru bertambah lebih 1.000 kasus setiap hari? ***
0 komentar:
Posting Komentar