Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Penguasa Jangan Susahkan Rakyat!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Sabtu 05-09-2020
Penguasa Jangan Susahkan Rakyat!
H. Bambang Eka Wijaya

PEKAN terakhir Agustus terjadi ledakan kasus baru Covid-19, disulut oleh peningkatan drastis penularan di Jakarta. Menteri Kesehatan yang sudah lama membisu pun tiba-tiba muncul menyalahkan rakyat, katanya itu akibat rakyat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Kuncinya cuma satu, kalau kita semua pakai masker dan jaga jarak itu nol kemungkinan untuk kena penularan," kata Menkes Terawan di Komisi IX DPR. (Kompas.com, 27/8)
Apa pun kata Terawan, kapasitas rumah sakit di Jakarta sudah nyaris habis oleh limpahan pasien baru Covid-19. Satgas Covid-19 dituntut berpikir jernih, jauh dari sekadar sok kuasa untuk mendapatkan hasil kajian yang benar guna mengusulkan solusi yang tepat.
Hasil kajiannya, seperti dikemukakan Juru Bicara Satgas Prof. Wiku Asisasmito, "Terkait dengan policy-policy yang ada di pemerintah DKI yang terkait PSBB itu perlu di-review. Salah satunya, aturan ganjil-genap untuk kendaraan bermotor." (BenderaNews, 1/9)
Justru di masa pandemi, aturan ganjil-genap di Jakarta diberlakukan untuk kendaraan bermotor. Akibatnya, separoh dari pengguns mobil pribadi di Jabodetabek setiap hari beralih ke angkutan umum.
Meski mereka pakai masker, terbukti kasus baru kluster perkantoran melonjak di Jakarta, dari sebelumnya kasus baru harian di sekitar 300-an, Minggu 30 Agustus menjadi 1.114.
Hal itu terjadi bukan karena rakyat tak disiplin, tapi justru karena rakyat disiplin mengikuti aturan lalu lintas! Jadi, karena yang membuat kebijakan tidak becus, rakyat yang disalahkan dengan tudingan tidak disiplin.
Malangnya nasib rakyat yang selalu jadi tempat melempar kesalahan. Penguasa jangan membuat aturan yang menyusahkan rakyat. Apalagi sekadar untuk menunjukkan "siapa yang berkuasa". Itu paradigma Orde Baru, kepala daerah sebagai "penguasa tunggal", harus melakukan sesuatu agar rakyat menyadari hebatnya kekuasaan kepala daerah.
Preseden ini harus menjadi cemeti kalangan penguasa, dalam memuncaknya penularan Covid-19 sebelum vaksin bisa digunakan, tidak lagi bisanya hanya menyalahkan rakyat kurang disiplin. Karena terbukti justru penguasa yang tidak tepat membuat kebijakan, akibatnya Covid-19 malah semakin tak terkendali.
Hasil kajian dan solusi dari Satgas Covid-19 tersebut sudah benar, me-review kembali policy-policy penanggulangan Covid-19, utamanya Pergub 80/2020 tentang PSBB yang mengatur ganjil genap sepeda motor.
Akhiri kebiasaan menjadikan rakyat tempat melempar kasalahan. ***
 


0 komentar: