Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Pilkada Laju, Rakyat Selamatkan Diri!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Kamis 24-09-2020
Pilkada Laju, Rakyat Selamatkan Diri!
H. Bambang Eka Wijaya

JURU Bicara Presiden, Fadjroel Rachman memastikan, Presiden Joko Widodo menolak Pilkada serentak ditunda, tetap dilaksanakan 9 Desember 2020.
"Presiden Joko Widodo menegaskan penyelenggaraan pilkada tidak bisa menunggu pandemi berakhir karena tidak satu negara tahu kapan pandemi Covid-19 akan berakhir," kata Fadjroel.
Penegasan Presiden itu berarti menyisihkan Pasal 201A ayat (3) Perppu Nomor 2 Tahun 2020 yang berbunyi, "Pemungutan suara serentak pada bulan Desember 2020 ditunda dan dijadwalkan kembali apabila tidak dapat dilaksanakan karena bencana nasional pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) belum berakhir."
Dengan dikesampingkannya ketentuan pada Perppu tersebut, tentu akan dikeluarkan Perppu baru sebagai penggantinya. Amat mudah mengganti aturan, kendati kondisi penentunya, bencana nasional pandemi Cobid-19 belum berakhir.
Justru karena tidak tahu kapan berakhirnya bencana nasional itu pula, dijadikan alasan untuk tetap dilaksanakannya pesta demokrasi pilkada serentak di tengah bencana nasional pandemi Covid-19.
Penegasan untuk tetap melaksanakan pilkada serentak 2020 itu juga mengesampaingkan imbauan dari berbagai pihak untuk menunda pilkada serentak di tengah meningkatnya pandemi mencapai tingkat darurat, termasuk dari NU dan Muhammadiyah.
Dengan tak bisa lagi dihentikannya tahapan pilkada serentak 2020, di tengah amuk pandemi Covid-19 lebih 4.000 kasus baru dan  lebih 100 orang meninggal per hari, rakyat harus bisa mengutamakan keselamatan dirinya dari ancaman maut virus yang tak terlihat. Taati sepenuhnya protokol kesehatan yang ditetapkan Satgas Covid-19.
Ingat, lengah sedikit, atau abai sedikit, nyawa taruhannya. Selama tahapan pilkada, jauhkan diri dari kerumunan dalam bentuk apa pun, baik rapat umum di ruang terbuka maupun tertutup. Juga kerumunan di lokasi TPS, yang sejak jauh hari sudah dikahawatirkan jadi klaster baru.
Tunggu sampai TPS benar-benar kosong, tak ada lagi kerumunan orang lebih dari lima orang dihitung termasuk panitia pemungutan suara. Itu sesuai peringatan Satgas Covid-19, untuk menghindari kerumunan lebih dari lima orang.
Untuk mencoblos bawa paku dan tinta sendiri dari rumah. Jangan gunakan paku yang sudah bekas dipegang puluhan orang. Juga, jangan masukkan jari tangan ke botol tinta yang sudah diobok-obok banyak orang, bisa jadi sarang virus.
Pokoknya utamakan keselamatan diri, jangan pertaruhkan nyawa untuk orang yang tak bakal ingat siapa pemilihnya. ***


1 komentar:

24 September 2020 pukul 07.09 Ahmad Novriwan mengatakan...

Sudah pada titik; siapa yang kuat dia yang bertahan, mas Bambang. Sehat dan selalu dalam lindungan buat kita semua...amin