Artikel Halaman 12, Lampung Post Senin 26-04-2021
Gelobang Ketiga, Virus Corona Mutan!
H. Bambang Eka Wijaya
DI Indonesia gelombang pertama infeksi virus Covid-19 belum selesai, sejumlah negara menghadapi gelombang ketiga dengan virus Corona mutan ganda yang lebih ganas. Itu dialami India, Filipina, Papua Nugini, dan sejumlah negara Eropa dan Amerika.
Untuk mencegah gelombang baru melanda Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau warga untuk menerapkan protokol kesehatan lebih ketat, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak.
Menurut epidemiolog UGM Bayu Satria Wiratama, gelombang baru infeksi corona bisa muncul karena pelonggaran protokol kesehatan. Di India, penurunan protokol kesehatan justru terjadi pada upacara keagamaan meski setelah vaksinasi.
"Sebagian besar gelombang naiknya terjadi karena ada pelonggaran protokol kesehatan terutama di tempat publik. Contohnya di India, Chili, dan Thailand," ujar Bayu dikutip Kompas.com (22/4/2021).
"Peningkatan masih sàngat mungkin terjadi di Indonesia, terutama ketika libur panjang," ujar Bayu. "Karena saat libur panjang banyak orang mengunjungi tempat umum, seperti mall, tempat wisata, restoran dan lainnya."
Menilik Indonesia masih melakukan vaksinasi, menurut Bayu, penyintas pun masih bisa terkena virus corona kembali. Namun kalau sudah vaksinasi lebih kecil peluang terinfeksi.
Sementara itu, update Worldo Meters Kamis 22 April 2021 India tercatat sebagai rekor kasus harian Covid-19 tertinggi dunia yakni 315.802 sehingga total menjadi 15.924.806.
Meningkatnya Covid-19 di India berawal sejak ribuan orang mandi massal di Sungai Gangga yang merupakan upacara keagamaan terbesar.
Di India sepekan lalu lehih dari 200 ribu kasus baru corona setiap hari, fasilitas kesehatan kolaps kehabisan stok obat dan oksigen.
"Situasinya sangat buruk sehingga saya bahkan tidak bisa mendapatkan obat untuk anggota keluarga saya sendiri," kata Rajiv Singhal, Sekjen Asosiasi Ahli Kimua dan Obat Seluruh India.
Straits Times melapirkan, varian virus baru ini dinamakan varian B.1.617, membawa beberapa mutasi. Virus ini dijuluki 'mutan ganda' karena dua mutasi kunci pada protein lonjakan virus corona yang digunakan untuk mengikat lebih efektif dengan sel sehingga menyebabkan infeksi.
Sementara mutasi L452R meningkatkan transmisi virus dan mengurangi kemanjuran antibodi, mutasi E484Q memberi virus peningkatan sifat pengikatan sel dan penghindaran kekebalan. (Kontan.id, 21/4)
Strain tersebut telah terdeteksi di setidaknya 16 negara, termasuk Singapura dan Inggris. ***
0 komentar:
Posting Komentar