Artikel Halaman 09, Lampung Post Minggu 11-04-2021
Pandemi Menurunkan
Imunisasi Dasar 20%!
H. Bambang Eka Wijaya
PANDEMI Covid-19 yang melanda dunia lebih setahun mengakibatkan menurunnya proses imunisasi dasar anak-anak Indonesia 5 hingga 20%. Padahal, sebelum pandemi saja, dari target nasional 93%, realisasi imunisasi dasar hanya mencapai 57,9%.
Cakupan imunisasi dasar nasional untuk anak-anak Indonesia meliputi vaksin hepatitis B, polio, campak, BCG, dan pentavalen (DPT-HB-Hib).
Penurunan cakupan vaksinasi ini sangat berbahaya karena akan mengurangi daya kebal di masyarakat dalam upaya mencegah penyebaran berbagai penyakit menular di kalangan anak-anak dan orang dewasa.
Melansir hasil riset Aulya S. Suwantika dan kolega dari Universitas Padjadjaran, Sains.Kompas (2/4/2021) menyebut berbagai dampak pandemi menyebabkan terjadinya penurunan vaksinasi dasar di Tanah Air.
Sebelum pandemi, imunisasi dasar anak balita dilakukan di posyandu dan puskesmas, lalu anak usia sekolah dilakukan di sekolah.
Tapi selama pandemi, dengan larangan kerumunan dan pusat layanan kesehatan banyak yang tutup, sementara sekolah semua libur, vaksinasi dasar tidak berjalan lancar lagi. Di lokasi yang puskesmas tetap buka, ibunya enggan membawa balitanya ke puskesmas karena takut tertular Covid-19.
Juga dari segi pembiayaannya, yang sejak 2019 bantuan dari luar negeri untuk imunisasi dasar telah dihentikan, penggantinya dari pemerihtah daerah, di banyak daerah, belum lancar. Termasuk insentif untuk tenaga kesehatan pelaksana programnya.
"Pemerintah daerah seringkali gagal mengalokasikan sumber daya mereka dengan benar dari seluruh anggaran layanan kesehatan. Ini masalah yang sebenarnya telah muncul jauh sebelum pandemi dan tambah berat saat pandemi," tulis periset.
Kemudian tantangan geografis, di banyak daerah fasilitas pelayanan kesehatannya belum memadai, bahkan sarana pendingin penyimpanan vaksin tidak ada.
Faktor biaya masih menjadi kendala. Bahkan pemerintah pusat, selain menjaga kinerja imumisasi dasar, kini berjuang untuk menjamin anggaran vaksinasi melawan pandemi.
Hingga saat ini, Indonesia belum melakukan upaya yang signifikan untuk menciptakan strategi baru yang berpotensi menghasilkan pendapatan negara untuk mendanai imunisasi, tambahnya.
Keadaan tersebut berpotensi membahayakan keberlanjutan program imunisasi di Indonesia. Saran periset, mengurangi pandemi dan mempertahankan kinerja program imunisasi dasar harus menjadi upaya terpadu untuk mengendalikan penyebaran infeksi dan mengurangi angka serangan penyakit. ***
0 komentar:
Posting Komentar