Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Konsumsi Lebaran tanpa Mudik!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Rabu 28-04-2021
Konsumsi Lebaran Tanpa Mudik!
H. Bambang Eka Wijaya

PEMERINTAH mengandalkan THR untuk ASN, TNI/Polri, pegawai swasta dan aneka Bansos yang seluruhnya bakal dibayar H-10 Idul Fitri sebagai pengungkit ekonomi Indonesia keluar dari resesi yang telah berlangsung satu tahun.
Bahkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjadikan Lebaran Idul Fitri1442 H sebagai momentum ekonomi Kuartal II 2021 tumbuh 7%, senada dengan canangan Presiden Jokowi.
Semua lini pimpinan sektor ekonomi, dari Menteri Keuangam Sri Mulyani sampai Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memang optimistis Kuartal II 2021 menjadi momentum kebangkitan kembali ekonomi Indonesia.
Hanya Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara yang terkesan mencemaskan semua uang yang digelontorkan menjelang Lebaran itu tidak dibelanjakan atau dikonsumsi secara maksimal oleh masyarakat, sehingga semua harapan para pimpinan itu meleset.
Masalahnya karena semua orang tak boleh mudik dan dikawal ketat tak bisa nyelonong lagi, masyarakat tidak akan all out membelanjakan THR dan Bansos yang mereka terima. Kemungkinannya, sebagian mereka akan menyimpan THR dan Bansos, untuk dipakai mudik nanti jika kondisi sudah lebih lapang.
Karena itu, Suahasil mencari akal agar warga tetap membelanjakan uangnya di seputar masa Lebaran. Sebagai pengganti belanja oleh-oleh mudik, pemerintah membuat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) sepekan menjelang Lebaran, agar orang bisa ramai-ramai kirim paket kepada keluarganya di kampung sebagai pengganti dirinya mudik.
Untuk iming-iming supaya orang tertarik mengirim paket ke keluarganya, dalam Harbolnas ini diberlakukan gratis ongkos kirim. "Barang-barang yang mendapatkan gratis ongkos kirim dalam Harbolnas ini harus produk buatan dalam negeri," tegas Suahasil. (detiknews, 22/4)
"Meskipun tidak mudik tapi bisa mengirimkan bingkisan dan nanti platform akan bekerja sama untuk mengirimkan kiriman atau bingkisan sehingga bisa sampai di kerabat keluarga, teman, sebelum hari Lebaran," imbuhnya.
Jadi, segala optimisme yang berbunga-bunga di kalangan pemimpin perekonomian bangsa itu cenderung masih diuji oleh keberhasilan Harbolnas mendorong konsumsi masyarakat saat menjelang Lebaran.
Soalnya tanpa mudik, sebagian orang bahkan mungkin mayoritas tidak akan all out membelanjakan uangnya untuk konsumsi Lebaran.
Masalahnya, ketika orang bisa menahan diri untuk tidak mudik, maka mereka juga bisa lebih baik menahan diri untuk tidak all out membelanjakan uangnya. Apalagi saat dongkol tak boleh mudik. ***


0 komentar: