Artikel Halaman 12, Lampung Post Kamis 01-04-2021
Militer Myanmar Serangan Udara ke Desa!
H. Bambang Eka Wijaya
GELAP mata gila kekuasaan. Junta militer Myanmar menggelar serangan udara ke desa-desa untuk memaksa warga mengungsi ke hutan. Dilansir Sky News Minggu (28/3/21), tiga warga desa Karen (dekat perbatasan Thailand) tewas, delapan lainnya terluka.
Hal itu diungkapkan David Eubank, pendiri organisasi kemanusiaan Free Burma Rangers. Serangan dari jet tempur itu terjadi Sabtu pukul 20.30 waktu setempat, berlanjut hingga pukul 02.00 keesokan harinya.
"Terdapat sejumlah serangan udara. Tapi yang membuat kami mengernyit adalah tidak ada serangan udara di sana selama 20 tahun terakhir," ujar David dikutip Kompas.com dari Sky News. (28/3)
Media setempat memberitakan, sekitar 3.000 orang dari Negara Bagian Karen menyeberang ke Thailand untuk mengungsi.
Suara tembakan terus terdengar saat pemakaman satu dari 114 korban tewas dalam demonstrasi Sabtu (27/3/2021).
Hari itu akan dikenang sebagai hari paling berdarah sejak junta militer melakukan kudeta 1 Februari 2021. Aparat Myanmar menembaki warga sipil yang di dalamnya termasuk bocah berusia lima dan 13 tahun.
Kudeta dipimpin panglima tertinggi militer Jenderal Senior Min Aung Hlaing, sehari sebelum jadwal pelantikan parlemen Myanmar hasil pemilu November 2020. Junta membubarkan pemerintahan konstitusional.
Dalam kudeta itu junta menahan Presiden Win Mynt, penasihat negara Aung San Suu Kyi, ribuan pengurus partai berkuasa NLD yang memenangkan pemilu November 2020 hingga 83%. Bukan hanya itu, tokoh-tokoh masyarakat dan para aktivis juga ikut ditahan.
Kudeta diprotes semua elemen masyarakat sipil dengan demonstrasi memadati jalan-jalan kota besar Yangon dan Ibu Kota Naypydaw hingga kota-kota kecil.
Namun, demonstrasi damai rakyat itu direspon dengan kekerasan oleh militer. Jumlah korban tewas warga sipil telah mencapai lebih 300 jiwa.
Reaksi masyarakat internasional terhadap mekejaman junta militer Myanmar cukup keras. Namun, DK PBB belum membahas penyelamatan rakyat Myanmar. Mungkin karsna di DK PBB ada Rusia dan RRT yang cenderung dekat militer Myanmar.
Masyarakat internasional mengharapkan ASEAN untuk menghentikan kekejaman muliter Myanmar. Presiden Jokowi (18/3) telah membuat pernyataan keras mendesak militer Myanmar agar segera menghentikan kekerasan dan mengadakan dialog untuk memulihkan stabilitas.
Jokowi minta Sultan Brunei selaku Ketua ASEAN menggelar KTT khusus untuk mencari solusi krisis Myanmar. Sementara militer Myanmar cenderung semakin kejam. ***
0 komentar:
Posting Komentar