Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Nyanyian Pilu Ratu Kecantikan Myanmar!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Selasa 06-04-2021
Nyanyian Pilu Ratu Kecantikan Myanmar!
H. Bambang Eka Wijaya

RATU kecantikan Myanmar Han Lay Sang di podium kontes Miss  Grand Internatonal mengungkap penderitaan rakyat negerinya di bawah junta milite, ia mengimbau bantuan dunia lewat menyanyikan "Heal the World".
"Saat saya berdiri di panggung ini, lebih dari 100 orang tewas. Saya sangat sedih atas kematian mereka," ujar Miss Grand Myanmar 2020 yang mahasiswi ekonomi Universitas Yangon berusia 22 tahun itu di podium Miss Grand Internasional, Bangkok, dipetik the diplomat.com (1/4/2021).
Ia sejenak tertegun di podium, menyeka air mata yang meleleh di pipinya berlumur celak dan bedak. "Rakyat di Myanmar turun ke jalanan untuk memperjuangkan demokrasi. Saya juga menginginkan demokrasi di negeri kami. Tolong bantu Myanmar. Kami membutuhkan segera bantuan internasional," pintanya.
Mantan pemain basket tingkat universitas dan fasih berbahasa Inggris, Tionghoa, dan Shan ini bersikap kontras dibanding sejumlah kontestan dari negara otoritarian lainnya yang mengadvokasi bahwa perempuan tidak harus bicara tentang politik.
Ia memuji keberanian para demonstran di jalanan, terutama perempuan yang ditembak mati militer. "Saya berbagi kesedihan seperti semua di Myanmar," ujarnya. "Kita harus memenangkan revolusi!" tegasnya.
Saat dia naik panggung Miss Grand International di Bangkok Sabtu 27 Maret, datang berita dari perbatasan jalanan seantero negeri Myanmar hari itu berlumuf darah. Sedikitnya, 114 orang demontran tewas saat itu di seluruh negeri dibantai militer, ketika para jenderal menggelar makan malam mewah.
Kepada wartawan Han Lay Sang menjelaskan situasi di Myanmar. "Saat ini rakyat Myanmar tak bisa menghentikan militer. Kami mengharap bantuan komunitas internasional. Kami membutuhkan bantuan PBB," ujarnya.
Di Myanmar, kata Han Lay, siapa saja bisa mati kapan saja dibunuh militer. Bukan hanya mereka yang bergerak di jalan-jalan, tapi mereka yang sedang tidur juga.
Militer Myanmar bukan lagi hanya menyerang demonstran, lanjutnya, tapi juga meneror dan menyerang warga di seluruh negeri. Aparat berseragam datang malam hari menembaki rumah penduduk, lalu pergi dengan meninggalkan korban tewas, dua, tiga, sampai empat orang.
Saya khawatir pada masa depan dan generasi kami," lanjut Han Lay Sang. Ia mencemaskan keselamatan dirinya jika kembali ke Myanmar.
Militer mengumumkan penangkapan para selebriti papan atas dunia hiburan, dan model yang mendukung demonstran. Kini mereka menghadapi tuntutan tiga tahun penjara. ***









0 komentar: