Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Alarm WHO, Dunia di Titik Berbahaya!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Kamis 25-07-2021
Alarm WHO, Dunia di Titik Berbahaya!
H. Bambang Eka Wijaya

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) merilis alarm peringatan keras, dunia saat ini berada di titik berbahaya. Kematian global Covid-19 mencapai 4 juta jiwa, varian Delta yang lebih mematikan sudah di 100 negara, termasuk negara dengan vaksinasi tinggi.
"Varian yang lebih menular dan mematikan saat ini telah memenangkan perlombaan melawan vaksinasi. Ini karena sebagian besar populasi dunia belum divaksin," kata Maria van Kerkhove, pemimpin teknis program Darurat Kesehatan WHO dilansir Washington Post (8/7/2021)
"Virus bermutasi dan akan terus berlanjut. Ada puluhan negara dengan kurva epidemi yang hampir vertikal saat ini (kasus terus naik). Dunia sedang tidak baik-baik saja," tambah Maria dikutip Sains Kompas.com.(9/7).
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus prihatin banyak negara sudah memiliki cakupan vaksinasi yang tinggi kemudian mengendorkan langkah-langkah pencegahan Covid-19 seperti mulai melepas masker.
"Negara-negara tersebut santai, seolah pandemi telah berakhir," tukas Tedros. Padahal sebenarnya, "Dunia berada di titik berbahaya selama pandemi ini. Terlalu banyak negara di setiap wilayah dunia mengalami lonjakan tajam baik dalam kasus maupun rawat inap."
Pernyataan itu muncul ketika beberapa negara, khususnya di Eropa, akan dibuka kembali sepenuhnya atau telah mencabut beberapa pembatasan virus, bahkan ketika varian Delta mulai berkembang.
Di Spanyol, pihak berwenang di beberapa daerah memberlakukan kembali pembatasan  kehidupan malam minggu di tengah lonjakan infeksi di kalangan anak muda yang belum divaksinasi.
Seorang menteri Prancis Kamis lalu menyarankan warganya untuk menahan diri dari bepergian ke Soanyol dan Portugal, di mana virus Delta sedang merebak.
Di Inggris, di masa setidaknya 95% kasus baru disebabkan oleh varian Delta, Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan rencana untuk melonggarkan hampir semua pembatasan terkait virus corona akhir bulan ini.
Padahal, pejabat kesehatan Inggris pada awal minggu telah nemperingatkan, kebijakan membuka lockdown bisa menyebabkan peningkatan kasus harian 100.000 musim panas ini.
Tetapi para pejabat di sana mengatakan, vaksinasi yang meluas akan membantu mengurangi rawat inap dan kematian.
Mike Ryan, direktur program darurat kesehatan WHO menunjukkan adanya peningkatan kasus baru sebanyak 33% di 53 negara, termasuk kawasan Eropa, minggu lalu.
"Saya pikir ini momen untuk sangat berhati-hati bagi negara-negara saat ini," kata Mike. ***


0 komentar: