Artikel Halaman 12, Lampung Post Senin 05-07-2021
Harga Ivermectin Melonjak Lebih 1000%!
H. Bambang Eka Wijaya
KEPADA Presiden Joko Widod dilaporkan harga obat cacing Ivemectin yang diuji klinik BPOM untuk obat Covid-19 harganya melonjak lebih 1000%, dari semula satu papan Rp30.000 menjadi Rp350.000-Rp500.000 di pasar online.
Laporan itu disampaikan lewat surat terbuka seorang warganet bernama Novy Viky Akihani, yang juga disampaikan kepada Menteri Kesehatan RI, Menteri BUMN RI, Menteri Perdagangan RI, dan Kepala Kepolisian RI.
Surat dengan Perihal: Naiknya harga obat secara gila-gilaan, bertanggal 1 Juli 2021 itu diakhiri dengan Tembusan; Kepada seluruh rakyat Indonesia. Surat tersebut diunggah ke WAG Pengurus Pusat PWI oleh waganet WAG tersebut bernama Sirikit.
Hal ini sangat melampaui batas kesabaran kami sebagai rakyat, mengingat bahwa obat tersebut sangat dibutuhkan masyarakat banyak pada situasi Covid-19 saat ini, bunyi surat itu.
"Tegas kami katakan bahwa ini bukan lagi hukum pasar karena efek Supply and Demand, tetapi ini sudah merupakan perampokan terang-terangan dengan sangat berani," tukasnya.
Oleh karena itu, kami mohon agar segera dapat diambil tindakan serius oleh pemerintah, berupa pencabutan izin usaha, sanksi lainnya, atau bila perlu dipidanakan semua pihak yang terlibat dalam perampokan hak rakyat untuk mendapatkan obat dengan harga normal pada situasi pandemi ini," pintanya.
Kami berharap, lanjutnya, Bapak-bapak yang terhormat dengan wewenang dan kekuasaan tergenggam mampu mengatasi hal ini lewat tindakan nyata, juga sebagai momentum untuk mengikis habis mafia Alkes dan kartel obat-obatan di Indonesia.
Lonjakan harga ivermectin segila itu seolah mengingbangi lonjakan pandemi di Tanah Air, yang pada Kamis (1/7/2021) mengukir rekor tambahan angka positif baru sebesar 24.836 kasus dengan rekor angka kematian Covid-19 hari itu sebanyak 504 orang.
Dengan situasi Covid-19 yang seburuk itu, keluhan-keluhan yang bisa menyulitkan masyarakat pasti cepat mendapat tanggapan. Bahkan dalam bentuk penyelesaian demi kepentingan umum. Seperti tes swab PCR ketika baru dijadikan syarat perjalanan udara, harganya hampir Rp2 juta. Tapi kemudian bisa dipangkas lebih separoh.
Sedangkan untuk ivernectin yang khasiatnya di belasan negara lain sudah terbukti ampuh menekan pandemi Covid-19, demi reputasi pemerintah pasti nantinya akan digratiskan--seperti vaksin.
Menurut informasi yang layak dipercaya, Menteri BUMN Erick Tohir telah memerintahkan Bio Farma untuk memproduksi ivernectin sebanyak diperlukan. ***
0 komentar:
Posting Komentar