Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

PPKM Darurat Berhasil Lanjut Relaksasi!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Jumat 23-07-2021
PPKM Darurat Berhasil Lanjut Relaksasi!
H. Bambang Eka Wijaya

PEMERINTAH menilai PPKM Darurat berhasil, kasus Covid-19 turun juga Bed Occupation Ratio (BOR) rumah sakit dari atas 90% menjadi di bawah 90%. PPKM Darurat diperpanjang hanya sampsi 25 Juli, dilanjutkan relaksasi mengurangi pembatasan secara bertahap.
Kasus baru Covid-19 beberapa hari di akhir PPKM Darurat priode pertana 20 Juli 2021 menurun dari 56.757 kasus pada 15 Juli menjadi 34.257 pada 19 Juli. Menurut catatan detikHealth (19/7) penurunan angka kasus baru itu antara lain karena jumlah spesimen hasil testing yang diperiksa turun.
Sementara turunnya BOR rumwh sakit rujukan Covid-19 antara lain karena selama PPKM Darurat pemetintah berhasil membuat sejumlah wisma haji menjadi Rumsh Sakit Darurat.
Selain itu, PPKM Darurat juga berhasil meningkatksn angka kematian akibat Covid-19, dari 493 orang sehari pada 3 Juli menjadi 1280 orang pada 20 Juli. Dalam pekan terakhir PPKM Darurat, setiap hari lebih 1.000 orang pasien Covid-19 dipindahkan dari rumah sakit ke pamakaman, sehingga BOR rumah sakit menjadi lebih lega.
Jumlah spesimen yang diperiksa dan jumlah kasus baru menurut catatan detikHeslth sebagai berikut;
14 Juli 240.724 spesimen (54.517 kasus)
15 Juli 249.059 spesimen (56.757 kadus)
16 Juli 258.532 spesimen (54.000 kasus)
17 Juli 251.392 spesimen (51.925 kasus)
18 Juli 192.918 spesimen (44.721 kasus)
19 Juli 160.686 spesimen (34.257 kasus)
Sementara jumlah kematian Covid-19 di Tanah Air dalam pekan terakhir PPKM Darurat sebagai berikut;
17 Juli 1.092 orang meninggal.
18 Juli 1.093 orang meninggal.
19 Juli 1.338 orang meninggal.
20 Juli 1.280 orang meninggal.
Demikian data hari-hari terakhir PPKM Darurat, amat bijaksana pemerintah mengakhirinya dengan relaksasi, mencabut berbagai pembatasan secara bertahap. Karena dengan PPKM Dariurat yang amat ketat itu, rakyat akar rumput yang mengais pagi dimakan petang tak diberi waktu untuk mengais pagi dan petang.
Dua juta paket sembako yang disiapkan hanya menyentuh sebagian kecil dari 27 juta lebih warga di bawah garis kemiskinan dan 69 juta pekerja di sektor informal (UMKM) yang sempat dilarang membuka usahanya.
Dalam relaksasi, pendekatan intimidatif -- emosional, main gebuk (penerapan berbagai ancaman sanksi) harus ditinggalkan, diganti pendekatan humanis, mengajak setiap orang mengunci dirinya menghindari terpapar virus corona, dengan menaati prokes 5M dan menjaga imunitas tubuhnya.
Dengan begitu, tanpa disekat di mana pun, virus tak bisa ke mana pun. ***








0 komentar: