Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

'Nehi, Nahi', Varian Kappa Menyusul Delta!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Rabu 07-07-2021
'Nehi, Nehi', Varian Kappa Menyusul Delta!
H. Bambang Eka Wijaya

DI tengah amuk virus Covid-19 varian Delta B.1617.2, kakaknya dari India  varian Kappa B.1617.1 ditemukan menyurul ke Jakarta. Akibatnya, virus kakak-beradik itu memangsa lebih 9.000 warga Ibu Kota setiap hari akhir pekan lalu hingga diberlakukan PPKM Darurat.
Kappa adalah virus mutan pertama yang ditemukan di India, yang kemudian bersama Delta menciptakan gelombang tsunami besar Covid-19 di negara asal film 'Nehi-Nehi' itu.
Selama lebih dari satu tahun sejak Covid-19 mewabah dari Kota Wuhan, Tiongkok, virus biangnya telah bermutasi berkali-kali. Saat ini ada beberapa virus corona yang lebih mudah menular dan salah satunya diprediksi akan menjadi varian dominan.
Varian Alpha, Kappa, dan Delta sebelumnya telah memicu rekor infeksi di beberapa bagian Eropa dan anak benua Asia.
Infeksi varian Kappa asal India itu kini telah ditemukan di Indonesia. Saat mulai berkembang di India beberapa bulan lalu, para peneliti menyebut Kappa mutasi gànda.
Catherine Bennett, Kepala Epidemiologi Deakin University, mengatakan di Victoria, negara bagian,Australia, telah ditemukan hampir 100 kasus varian Kappa.
Para ahli mengkhawatirkan, Kappa seperti Delta, menjadi varian yang jauh lebih mudah menular.
"Kami benar-benar perlu merespons sebaik mungkin. Kami perlu memaksimalkan tindakan pencegahan yang masuk akal, sepeti memakai masker dan menjaga jarak," ujar Bennett. (Sains.Kompas.com, 2/7/2021)
Dilansir dari The Guardian (2/6/2021), Kepala Program Penelitian di Kirby Institute mengatakan varian Kappa mungkin juga mengurangi kemanjuran beberapa vaksin.
"Ada juga bukti anekdotal yang datang dari India bahwa Kappa mungkin memiliki presentasi klinis yang sedikit berbeda dengan varian lainnya. Jadi, sakit perut, diare, dan gejala gastrointestinal ketimbang gejala pernapasan," ujarnya.
Berbeda dengan varian Delta yang sudah sohor "reputasinya" di 80 negara, termasuk sebagai pemicu lonjakan kasus di Indonesia awal Juli 2021 dengan realitas pahit 63 pasien Covid-19 meninggal dalam satu hari di RS Sardjito Yogyakarta, Sabtu pagi hingga minggu pagi 3-4/7/2021).
"Varian Delta sedang dalam perjalanan untuk menjadi varian dominan secara global karena peningkatan penularannya," ujar Kepala Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan.
Senada, Bennett mengatakan Delta telah menyebar di mana Covid-19 berada saat ini.
"Ini adalah varian yang kami pantau karena melihatnya telah mengalahkan varian lain yang menjadi perhatian," jelas Bennett. ***








0 komentar: