Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Buat Apa Memelihara Teroris?

"KAKEK, Opsus (Operasi Khusus) yang dipimpin Ali Murtopo di zaman Orde Baru lewat Pitut Suharto membentuk dan memelihara kelompok teroris Komando Jihad!" (Buras, [24-8]) ujar cucu. "Apakah teroris peliharaan Opsus itu melakukan serangan dengan bom seperti teroris sekarang?"

"Keahlian membuat bom juga ada pada teroris Komando Jihad, yang berporos sisa-sisa DI/TII--Darul Islam/Tentara Islam Indonesia!" jawab kakek. "Serangan berseri Komando Jihad terjadi 1976, pengeboman acara Isra Mikraj di Lapangan Simarito Pematang Siantar, Nite Club Apollo Medan, dan Gereja Percut Sei Tuan, Deli Serdang!"
"Kalau terorisnya terbukti melakukan serangan mengorbankan rakyat dan keamanan negara, buat apa memelihara teroris?" tanya cucu.



"Disimak dari situasi masa itu, pemeliharaan teroris itu untuk memperkuat kekuasaan rezim Orde Baru, lewat memperlemah kelompok-kelompok Islam yang kritis!" jawab kakek. "Komando Jihad digunakan untuk labelisasi, stigma, setiap ada tokoh atau kelompok yang kritis terhadap pemerintah, label Komando Jihad bisa dijadikan alat membungkamnya! Khotbah para khatib di masjid saat salat jumat atau id, diintai oleh intel, kalau ada yang mengkritik pemerintah, dipanggil ke koramil atau kodim. Begitu pula dakwah para ulama di majelis taklim atau tablig, diintai intel mencari kesalahan ucapan juru dakwah!"

"Ngeri banget!" sela cucu. "Kebebasan beragama dan kebebasan mimbar tak ada lagi!"
"Tapi kenyataan itu betul-betul terjadi di zaman Orde Baru!" tegas kakek. "Komando Jihad, teroris buatan penguasa itu, dijadikan alat membungkam tokoh dan ulama yang mengeritik pemerintah!"

"Motivasinya apa penguasa Orde Baru melakukan pelemahan terhadap gerakan-gerakan umat Islam melalui Komando Jihad itu?" tanya cucu.
"Untuk melanggengkan kekuasaan!" tegas kakek. "Diawali fusi partai-partai Islam, NU, Parmusi, PSII, dan Perti dipaksa gabung jadi PPP, lalu penerapan asas tunggal Pancasila hingga ada ormas berasas Islam membekukan diri! Dakwah dan khotbah diawasi!"

"Kalau Jumat lalu Kadiv Humas Polri menyatakan dakwah akan diawasi untuk mencegah terorisme, bisa kembali ke zaman Orde Baru!" tukas cucu.
"Pernyataan Kadiv Humas itu dibantah Kapolri tadi malam! Ditegaskan, tidak ada niat polisi untuk itu!" tegas kakek. "Cuma, di sisi lain, dalam pidato resmi Presiden menegaskan akan mengerahkan TNI untuk membasmi terorisme! Bagaimana ekses pasukan dan intel-intel TNI merasuk ke kehidupan sehari-hari warga, baru bisa kita lihat kemudian!"

"Berdasar pengalaman Komando Jihad, layak wanti-wanti atas penerjunan TNI membasmi teroris!" timpal cucu. "Jangan sampai gara-gara memburu hamster, tikus peliharaan salah satu anggota keluarga, seisi rumah diacak-acak!"

0 komentar: