“DRAMA penyergapan teroris sepanjang Jumat malam hingga Sabtu pagi di Temanggung dan Bekasi oleh Densus 88 Polri menuai sukses, menghabisi tiga teroris, satu di antaranya diduga tokoh utama teroris Noordin M. Top!” ujar Umar. “Di Bekasi, Polri menyita ratusan kilogram peledak untuk serangan bom bunuh diri di Jakarta!”
“Salut pada Polri atas suksesnya!” timpal Amir. “Keberhasilan itu, selain menangkap dan menghabisi para pelaku, juga menangkal rencana serangannya yang jika kecolongan bisa dahsyat, mengingat besarnya peledak yang disiapkan!”
“Bisa dibayangkan kalau perkiraan Kapolri benar, dengan bahan peledak sebanyak itu yang menjadi sasaran rumah pribadi Presiden SBY di Cikeas dan Istana Merdeka saat upacara Hari Kemerdekaan!” sambut Umar. “Bukan hanya besarnya jumlah korban, tapi lebih serius lagi para pejabat tinggi negara dan perwakilan asing yang kena! Betapa penting arti sukses Polri menangkal rencana serangan teroris itu!”
“Tak kalah pentingnya, selain tiga teroris yang tewas setelah melakukan perlawanan, Polri juga menangkap hidup sejumlah tersangka yang terkait kelompok teroris terakhir ini! Dari mereka diketahui, masih ada beberapa “tokoh strategis” teroris yang lolos!” tegas Amir. “Antara lain yang gambar hasil pengintaian polisi ditunjukkan Kapolri dalam jumpa pers, seperti SJ—tokoh perekrut calon pelaku bom bunuh diri! Juga AJ, ahli peracik bom murid langsung Dr. Azhari! Tak boleh dilupakan tersangka pelaku serangan bom sebelumnya yang belum tertangkap, seperti Dulmatin dari kasus bom Bali dan sang penata bunga Ibrohim dan Nur Said alias Nur Hasbi dari kasus bom J.W. Marriott dan Ritz Carlton terakhir! Juga Maruto! Memburu mereka sampai dapat, termasuk membongkar jaringan sel teroris baru yang mereka bentuk, menjadi tugas berat polisi yang belum selesai dalam menumpas terorisme!”
“Berarti, seandai yang tewas dalam pengepungan dan penyergapan di Temanggung itu Noordin M. Top, dengan masih berkeliarannya tokoh perekrut bom bunuh diri (SJ), ahli peracik bom murid Dr. azhari (AJ), ahli strategi teror (Nur Said, Dulmatin) dan ahli taktis lokasi (Ibrohim), ancaman teroris ke depan masih rawan!” timpal Umar. “Karena itu, sukses besar menumpas teroris di Temanggung dan Bekasi ini diharapkan tidak membuat Polri terlena, karena juga bukan mustahil kegiatan Temanggung dan Bekasi itu cuma umpan yang sengaja mereka bocorkan untuk pengalihan perhatian dari persiapan serangan para “tokoh spesialis” yang masih berkeliaran itu!”
“Harapan kita tentu, para “tokoh spesialis” itu bisa diringkus secepatnya, sebelum siap dengan serangan baru!” tegas Amir. “Kalau lambat, sel-sel baru teroris sempat terbentuk, terorisme malah jadi ancaman laten!” ***
“Tak kalah pentingnya, selain tiga teroris yang tewas setelah melakukan perlawanan, Polri juga menangkap hidup sejumlah tersangka yang terkait kelompok teroris terakhir ini! Dari mereka diketahui, masih ada beberapa “tokoh strategis” teroris yang lolos!” tegas Amir. “Antara lain yang gambar hasil pengintaian polisi ditunjukkan Kapolri dalam jumpa pers, seperti SJ—tokoh perekrut calon pelaku bom bunuh diri! Juga AJ, ahli peracik bom murid langsung Dr. Azhari! Tak boleh dilupakan tersangka pelaku serangan bom sebelumnya yang belum tertangkap, seperti Dulmatin dari kasus bom Bali dan sang penata bunga Ibrohim dan Nur Said alias Nur Hasbi dari kasus bom J.W. Marriott dan Ritz Carlton terakhir! Juga Maruto! Memburu mereka sampai dapat, termasuk membongkar jaringan sel teroris baru yang mereka bentuk, menjadi tugas berat polisi yang belum selesai dalam menumpas terorisme!”
“Berarti, seandai yang tewas dalam pengepungan dan penyergapan di Temanggung itu Noordin M. Top, dengan masih berkeliarannya tokoh perekrut bom bunuh diri (SJ), ahli peracik bom murid Dr. azhari (AJ), ahli strategi teror (Nur Said, Dulmatin) dan ahli taktis lokasi (Ibrohim), ancaman teroris ke depan masih rawan!” timpal Umar. “Karena itu, sukses besar menumpas teroris di Temanggung dan Bekasi ini diharapkan tidak membuat Polri terlena, karena juga bukan mustahil kegiatan Temanggung dan Bekasi itu cuma umpan yang sengaja mereka bocorkan untuk pengalihan perhatian dari persiapan serangan para “tokoh spesialis” yang masih berkeliaran itu!”
“Harapan kita tentu, para “tokoh spesialis” itu bisa diringkus secepatnya, sebelum siap dengan serangan baru!” tegas Amir. “Kalau lambat, sel-sel baru teroris sempat terbentuk, terorisme malah jadi ancaman laten!” ***
0 komentar:
Posting Komentar