"GUBERNUR Lampung Sjachroedin Z.P. menyatakan 60% warga Provinsi Lampung dengan mata pencarian di sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan (PPK) hidup dalam kondisi kekurangan (miskin), baik dari sisi ekonomi maupun akses sumber daya!" ujar Umar.
"Itu dinyatakan di rakor perencanaan penyuluhan, agar dalam revitalisasi penyuluhan tercipta sinergi kegiatan berbasis ekonomi produktif dan dimensi ketataruangan, hingga peningkatan kesejahteraan terintegrasi dalam pembangunan berkelanjutan!"
"Kalaupun 60% warga tani dari tujuh juta penduduk Lampung miskin, sebenarnya tidaklah terlalu buruk!" timpal Amir. "Dibanding Libya, produksi minyak buminya 1,8 juta barel per hari, 2/3 dari 6,5 juta penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan!"
"Realitas hidup rakyat Lampung lebih baik dari rakyat Libya yang kaya minyak bumi itu, jelas luar biasa!" tukas Umar. "Luar biasa buruk dan amat serakahnya penguasa Libya, dengan kekayaan minyak bumi berlimpah pun mayoritas rakyatnya hidup di bawah garis kemiskinan! Luar biasa bagi Lampung, meski 60 persen warga taninya miskin, terbukti masih lebih baik dari Libya! Meski begitu, 60 persen warga di sektor PPK yang miskin itu harus diberi prioritas pengentasannya, karena jumlah warga miskin lebih separuh dari warga di sektornya itu, juga luar biasa!"
"Tepat, Gubernur mengangkat besarnya warga miskin itu di forum perencanaan penyuluhan, karena kemajuan teknik budi daya usaha tani bisa mempercepat peningkatan taraf hidup warga tani!" timpal Amir. "Tapi untuk itu diperlukan biaya alih teknologi, sehingga pemerintah harus membantu warga tani untuk mendapatkannya! Contohnya tanaman pisang rakyat didominasi pisang berbuah kecil-kecil dan harganya murah, sehingga sama-sama satu truk dibawa ke Jakarta, uang yang diterima bisa dua kali lipat kalau isi truknya pisang kepok dan pisang raja! Untuk itu perlu mengganti tanaman pisang rakyat secara massal lewat bibit produk kultur jaringan, yang butuh dukungan teknologi dan dana pemerintah!"
"Jenis bibitnya harus ditambah dengan pisang ambon, barangan, dan cavendis, harganya bisa meningkatkan pendapatan petani!" tegas Umar. "Masalahnya, apakah Pemprov dan pemkab bisa mendukung anggaran untuk mengintrodusir teknologi budi daya bagi usaha peningkatan kesejahteraan warga tani itu? Banyak temuan dan inovasi yang bisa diadopsi, cuma kepeloporan pemerintah terutama dalam kesiapan dananya, masih perlu diperjelas!" ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Kamis, 10 Maret 2011
60% Warga Tani Lampung Miskin!
Langganan:
Posting Komentar
0 komentar:
Posting Komentar