Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Penjara, Cermin Sukses Ekonomi!


"PEMKAB Banyuwangi menyiapkan lahan 3,5 hektare untuk lokasi membangun LP—lembaga pemasyarakatan!" ujar Umar. "Menurut berita Radio Elshinta, pembangunan LP baru mendesak karena penghuni LP sudah lebih dua kali lipat dari kapasitas LP yang ada sekarang!"

"Kalau cuma tentang penghuni LP dan rutan—rumah tahanan—sudah lebih dua kali lipat dari kapasitas yang ada, di Lampung juga terjadi, bahkan dengan fasilitas LP relatif baru seperti di Way Huwi!" timpal Amir. "Gejala membengkak pesat jumlah napi bersifat nasional! Dan itu bukan hanya akibat 'lunaknya' hukum terhadap pelaku kriminal hingga efek penjeraan dari tindakan hukum kurang efektif, tapi sebagian besar masuk bui dengan motif kesulitan ekonomi!"


"Berarti penjara itu cermin sukses atau gagalnya pembangunan ekonomi bangsa!" sela Umar. "Jika pembangunan ekonomi sukses jumlah penghuni penjara cenderung menurun, sedang jika ekonomi gagal jumlah penghuni bui meningkat!"

"Begitulah! Dan dalam cerminan kegagalan negeri kita itu, bukan hanya bui-bui lokal dilimpahi lebih dua kali kapasitasnya, tapi bahkan juga melimpah sampai ke bui-bui negara tetangga—Malaysia!" tegas Amir. "Maksudnya, meski juga tak sedikit orang masuk bui bukan akibat motif ekonomi, kasus bermotif ekonomis selalu dominan! Bahkan pada kasus korupsi dan narkoba, tak sedikit yang juga bermotif ekonomi!"

"Memang, jika pembangunan ekonomi berhasil menciptakan kondisi yang baik, warga mudah mendapatkan pekerjaan, meski gaji kecil, dengan punya pekerjaan orang tak mudah tergoda melakukan kejahatan sekalipun hasilnya jauh lebih besar dari gajinya!" timpal Umar.

"Sebaliknya dalam kondisi perekonomian gagal, berusaha maksimal di jalan yang baik selalu gagal dapat pekerjaan, apalagi penghasilan, padahal tuntutan perut tak tertahan, terpaksa terdorong ke jalan kejahatan! Celakanya, untuk dapat penghasilan di jalur kejahatan juga tak mudah, maka terjadlah curas—pencurian dengan kekerasan!"

"Karena itu, para tokoh yang mendaulat dirinya pemimpin rakyat, sering menjanjikan peningkatan kesejahteraan rakyat, lebih-lebih mereka yang berwenang membuat kebijakan atas dana publik, sebaiknya rajin ke penjara untuk melihat indikasi apakah tugasnya sukses atau gagal!" tegas Amir. "Kalau terbukti gagal, ikuti model Banyuwangi, bangun tambahan bui agar korban kegagalan dirinya tak lebih tersiksa—tidur cuma bisa dengan tubuh miring, bergiliran dengan yang berdiri memberi kesempatan mereka berbaring!" ***

0 komentar: