"LAMA amat bicara di hape!" tukas Umar.
"Telepon teman di Jepang!" jawab Amir. "Dia rajin menelepon jika ada kabar baru tentang teman lain di sono! Tadi jadi lama karena dia cerita tentang kekagumannya pada media massa Jepang yang beberapa hari sejak gempa dan tsunami disusul bocornya reaktor nuklir, tak satu pun televisi Jepang menyiarkan iklan komersial!"
"Lantas, menyiarkan apa?" kejar Umar.
"Breaking news berita bencana dari satu area ke area lain, dari satu dimensi atau aspek ke dimensi atau aspek lainnya!" jelas Amir. "Sedang waktu untuk iklan diganti tayangan layanan masyarakat terkait bencana, mengajak warga membantu apa saja yang bisa diberikan untuk meringankan beban mereka yang ditimpa musibah!"
"Luar biasa ekspresi keprihatinan media massa Jepang atas bencana yang diaktualissikan dengan usaha menggalang solidaritas dan simpati rakyat negerinya pada korban dengan mengganti jam tayang iklan dengan layanan masyarakat!" timpal Umar. "Kita selayaknya belajar dari media Jepang sejak menjalankan fungsi sebagai sarana penyebar informasi saat bencana berlangsung sehingga bisa menekan jumlah korban, sampai ekspresi prihatin dengan mengesampingkan iklan komersial!"
"Bukan cuma iklan, juga acara-acara komersial dari hiburan, musik, sandiwara sampai masak-masak—yang terakhir ini di Jepang justru pengisi program prime time!" tegas Amir. "Usaha media massa mempertinggi ketabahan warga bangsanya menghadapi cobaan berat itu! Cobaan, sepanjang pantai timur Pulau Honshu—daratan utama Jepang—itu sebenarnya sudah dipasang tanggul setinggi 10 meter, ternyata tsunami yang datang lebih dahsyat dari kesiapan yang mereka buat!"
"Lantas bagaimana dengan usaha yang terlihat seperti pelampiasan putus asa, pakai helikopter mengangkat air laut untuk mendinginkan reaktor nuklir yang kebocorannya sudah menebar radiasi keluar kompleks PLTN?" tanya Umar.
"Jangan sepelekan usaha mereka menimba air laut dengan helikopter dan kemudian dengan mobil pemadam kebakaran yang tak henti menyemprot reaktor yang memanas!" entak Amir. "Justru dalam air laut terdapat yodium dan berbagai zat yang efektif mendinginkan reaktor nuklir, membantu proses pendinginan dengan zat-zat kimia lain yang didatangkan dari Korea Selatan dan Prancis! Orang Jepang melakukan itu dengan keyakinan ilmiah, dan terbukti ancaman bencana nuklir belakangan mereda! Warga Fukushima di luar radius bahaya PLTN juga tetap tenang, yakin semprotan air laut itu ampuh!" ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Selasa, 22 Maret 2011
Belajar Solidaritas dari Media Jepang!
Label:
Jepang,
LAMA,
Solidaritas
Langganan:
Posting Komentar
0 komentar:
Posting Komentar