Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Pemerintah Tak Akui Nurdin Halid!


"PEMERINTAH RI melalui keputusan yang dibacakan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Mennegpora) Andi Mallarangeng Senin sore menegaskan tidak mengakui PSSI di bawah kepengurusan Nurdin Halid dan Nugraha Besoes!" ujar Umar. "Jajaran pemerintah di pusat dan daerah, serta kepolisian, diminta tak memberikan pelayanan pada kegiatan olahraga di bawah kepengurusan itu! Kebijakan ini diambil berdasarkan kewenangan pemerintah sesuai UU No. 3/2005 serta PP No. 16/2007."

"Meski terlambat, keputusan pemerintah itu tetap disambut baik oleh mayoritas pencinta sepak bola nasional yang selama ini sudah sakit perut dibuat pengurus PSSI di bawah Nurdin Halid dan Nugraha Besoes!" timpal Amir. "Untuk itu, segala langkah yang diambil pemerintah untuk menyelamatkan PSSI dan sepak bola nasional dari kehancuran lebih parah lagi, pasti mereka dukung! Langkah pemerintah ini diharapkan menjadi pangkal bagi persepakbolaan nasional mencapai prestasi terbaik di level internasional!"


"Pokoknya dengan langkah pemerintah itu PSSI bisa dikembalikan ke fungsinya sebagai lembaga pembina olahraga yang meningkatkan kesehatan jasmani-rohani dengan sportivitas yang tinggi dalam masyarakat!" tegas Umar. "Soal sportivitas itulah yang selama ini menyayat nurani mayoritas pencinta bola! Bukan saja tak diberi keteladanan oleh PSSI, malah sebaliknya, yang ditonjolkan kepengurusan Nurdin Halid dan Nugraha Besoes justru tindakan mencederai sportivitas itu sendiri! Contohnya, Statuta FIFA mereka ubah dalam aturan PSSI, residivis yang seharusnya dilarang jadi ketua, dibuat boleh jadi ketua!"

"Itu dia! Olahraga sebagai penyebar semangat juang tak kenal menyerah dengan menjunjung tinggi kejujuran dan sportivitas, sempat ditangani orang licik dan jahil dengan mengesampingkan kejujuran dan sportivitas! Jelas, masyarakat bisa kena ekses negatifnya, di antaranya menurunnya semangat sportivitas dalam kehidupan sehari-hari mereka!" timpal Amir. "Lebih-lebih kemerosotan moral dengan rendahnya penghargaan terhadap sportivitas itu mengaktual dalam pertandingan sepak bola yang ditonton mayoritas pencinta bola—termasuk para remaja, eksesnya dalam kemerosotan moralitas warga bersifat langsung! Dengan itu, langkah pemerintah menyelamatkan PSSI amat besar artinya bagi usaha peningkatan moralitas menjunjung kejujuran dan sportivitas!"

"Langkah itu menjawab keheranan luas selama ini, kejujuran dan sportivitas dilecehkan, seolah 240 juta warga bangsa tak berdaya melawannya!" tukas Umar.

"Ternyata, ada pemerintah!" ***

0 komentar: