"SEBUAH paket buku berisi bom yang pada label luarnya tertulis ditujukan buat Ulil Abshar Abdalla, pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL), yang juga fungsionaris DPP Partai Demokrat, Selasa sore meledak di Kantor Berita Radio 68H, Utan Kayu, Jakarta!" ujar Umar. "Sejumlah orang terluka akibat ledakan bom itu, di antaranya seorang komisaris polisi dan dua satpam KBR68H! Dalam paket buku itu juga terdapat surat buat Ulil untuk menulis pengantar buku tersebut yang berisi daftar orang yang pantas dibunuh karena merugikan umat Islam!" (Metro-TV, 15-3)
"Apa pun motifnya, tindakan mengirim paket bom—apalagi terbukti mencelakakan orang-orang yang tak ada hubungan dengan si pengirim bom—tak bisa dimaafkan, tak bisa ditoleransi, dan tak boleh disepelekan!" timpal Amir. "Tindakan yang dilakukan dengan cara kekerasan gaya teroris itu mengancam peradaban! Bahkan dalam kasus ini yang secara langsung jadi korban serangan adalah stasiun radio, yang punya peran sentral dalam penyebaran informasi dan amat penting bagi usaha mencerdaskan kehidupan bangsa!"
"Serangan paket bom itu tak boleh disepelekan karena meski dalam catatan pengirimannya lebih ditekankan pada keberadaan Ulil sebagai pendiri JIL, Ulil juga
"Maka itu, meski menyerahkan sepenuhnya kepada yang berwajib untuk mengusut motifnya, tidak salah jika Ketua Divisi Hubungan Masyarakat Partai Demokrat Ruhut Sitompul meminta semua kader Demokrat waspada terkait paket bom buat Ulil itu!" sambut Amir. "Artinya, bukan mustahil jika kasus paket bom buat Ulil itu nantinya juga bisa mengimbas ke Partai Demokrat!"
"Ekornya yang bisa menyabet kian-kemari hingga merusak banyak aspek, ekses negatif terburuknya adalah menebar rasa kebencian dan bahkan rasa permusuhan di antara sesama umat Islam!" tegas Umar. "Karena itu, tindak pidana pengiriman paket bom itu harus diusut tuntas oleh penegak hukum, agar modus sejenis yang hanya bertujuan memecah belah umat Islam bisa dihentikan!" ***
0 komentar:
Posting Komentar