"BANYAKNYA persoalan di Indonesia antara lain disebabkan ketidakmampuan pemerintah melihat realitas yang terjadi di masyarakat. Masalah cenderung dibiarkan karena mereka memang tak berdaya menyelesaikannya!" ujar Umar. "Itulah benang merah dialog tokoh nasional Kamis (19-1), di PP Muhammadiyah. Kata Jimly Asshiddiqie, itu terjadi karena orang-orang pemerintah selalu berpikir optimistis, semua dipikir baik-baik saja! Kalau ada keluhan, biarlah anjing menggonggong kafilah tetap berlalu!" (MI, 20-1)
"Pembiaran yang larut itu berakibat hukum tak ditegakkan dan bukan saja jadi lemah, bahkan jadi membela kekuasaan dan pemilik modal!" timpal Amir. "Untuk itu, tegas Jimly, diperlukan revolusi hukum, yaitu upaya bersama mendorong perbaikan sistem, perilaku aparat, penegakan hukum agar dijalankan dengan tegas dan adil!" (Kompas, 20-1)
"Ketakberdayaan pemerintah mengatasi masalah dengan pembiaran itu sebenarnya justru suatu cara sistematis mengorientasikan hukum pada kepentingan penguasa dalam melindungi pemilik modal!" tegas Umar. "Itu terjadi karena masalah yang 'dibiarkan' adalah yang merugikan rakyat dalam konflik lawan penguasa atau pemilik modal, hingga dengan pembiaran kasus tersebut, hukum dengan sendirinya berpihak dan menguntungkan penguasa atau pemilik modal!"
"Dengan itu berarti, setiap muncul keluhan atau 'ada anjing menggonggong', merupakan isyarat ada benefit yang dinikmati penguasa dan pemilik modal di atas penderitaan rakyat yang merintih pedih kesakitan sebagai korban!" tukas Amir.
"Jadi bukanlah sekadar pembiaran, melainkan pembiaran kepada pemilik modal mencongkel batu untuk menggiring udang masuk bubu penguasa!" "Tapi bagaimana mau mendorong revolusi hukum ketika justru oleh aparat penegaknya hukum cuma dijadikan subordinat di tengah kenyataan politik (kekuasaan) dan modal menentukan segalanya!" entak Umar. "Tak kepalang Presiden SBY di Rakernas Pemerintah 2012 menyerukan agar memberantas mafia peradilan, pada sisi lain dia sendiri angkat tangan dengan membubarkan satgas mafia hukum di lembaga kepresidenan!" "Tapi pernyataan Presiden itu menginspirasi, revolusi hukum ditempuh dengan mendobrak kasus-kasus yang mengalami pembiaran agar diproses secepatnya hingga tercipta keadilan!" tega Amir. "Hukum lemah hingga butuh revolusi hukum akibat pembiaran, maka mainstream revolusi hukum jelas: mendobrak pembiaran!" ***
"Jadi bukanlah sekadar pembiaran, melainkan pembiaran kepada pemilik modal mencongkel batu untuk menggiring udang masuk bubu penguasa!" "Tapi bagaimana mau mendorong revolusi hukum ketika justru oleh aparat penegaknya hukum cuma dijadikan subordinat di tengah kenyataan politik (kekuasaan) dan modal menentukan segalanya!" entak Umar. "Tak kepalang Presiden SBY di Rakernas Pemerintah 2012 menyerukan agar memberantas mafia peradilan, pada sisi lain dia sendiri angkat tangan dengan membubarkan satgas mafia hukum di lembaga kepresidenan!" "Tapi pernyataan Presiden itu menginspirasi, revolusi hukum ditempuh dengan mendobrak kasus-kasus yang mengalami pembiaran agar diproses secepatnya hingga tercipta keadilan!" tega Amir. "Hukum lemah hingga butuh revolusi hukum akibat pembiaran, maka mainstream revolusi hukum jelas: mendobrak pembiaran!" ***
0 komentar:
Posting Komentar