"PEKAN ini kerusuhan massal mengalami eskalasi, merebak di seantero negeri!" ujar Umar. "Dimulai dari Lampung dengan kerusuhan yang berakibat dibakarnya 60 rumah warga di Sidomulyo, Lamsel, berlanjut dibakarnya Mapolsek Gedungaji, Tulangbawang, loncat ke pembakaran kantor bupati dan kantor KPU Bima, NTB, disusul demo puluhan ribu buruh Bekasi memblokade Tol Cikampek Km 22 sampai Km 32 sehingga macet total sejak pukul 11.00 sampai 17.00, berakhir dengan pelemparan batu kendaraan yang telah tertahan enam jam itu, saat blokade jalan tol dibuka paksa oleh polisi!"
"Itu belum semua!" timpal Amir. "Banyak kasus kerusuhan yang juga ditayangkan televisi tak masuk rangkaian kejadian itu, salah satunya pendudukan massa atas lobi hotel di Medan!"
"Dari semua kejadian yang terpenting simpul gejalanya, makin lemahnya wibawa hukum di mata rakyat!" tegas Umar. "Gejala itu mencolok akibat gagalnya hukum ditegakkan pada lapisan berkuasa pada banyak kasus hukum yang diikuti rakyat! Hal itu membuat lapisan bawah patah arang, tak percaya hukum, percuma berharap keadilan lewat jalur hukum! Jadi, polisi yang bertugas di tengah rakyat jadi korban dari situasi ketidakpercayaan rakyat pada sistem hukum dan pemerintahan itu, tentu juga ada ekses laku lajak pribadi anggota polisi!"
"Lemahnya wibawa hukum hingga massa mencari penyelesaian lewat caranya sendiri, terlihat pada kasus Sidomulyo!" tukas Amir. "Sejak awal polisi sudah mendamaikan kedua pihak yang terlibat salah paham di lapangan parkir Pasar Sidomulyo! Tapi lain yang berdamai lain pula yang tak puas! Justru pihak yang tak puas itu mencari kepuasan di luar (mediasi aparat) hukum! Pasti lain jika hukum masih berwibawa, orang tak berani coba-coba melangkahi (mediasi aparat) hukum!"
"Celakanya, merebaknya gejala kekerasan massal ini tak efektif diatasi hanya dengan ketegasan polisi menegakkan hukum!" timpal Umar. "Sebab, dari pengalaman polisi melakukan secara lugas law enforcement di tengah masyarakat, justru berekses tuduhan melanggar HAM! Akibatnya, seperti episode terakhir di Bima dan Bekasi, polisi tak mencegah aksi massa, apalagi menindaknya!"
"Dengan kejadian terakhir itu bukan saja wibawa hukum lemah, malah tak berdaya!" tegas Amir. "Tapi dengan melemahnya ketegasan polisi pada aksi rakyat ini bisa membalik pedang hukum dari semula tajamnya menghadap ke bawah jadi mengarah ke atas! Hanya dengan sama tajamnya mata pedang hukum itu ke atas dan ke bawah, wibawa hukum bisa dipulihkan!" ***
0 komentar:
Posting Komentar