Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Rasio Terbalik Kesempatan Kerja!

SEORANG ibu menangis setelah ada orang berkisah melihat anak gadisnya yang kuliah di kota bekerja di bar tempat pria mencari hiburan. "Jangan menangis!" ujar tetangga. "Doakan dia mendapat hidayah sehingga cepat berhenti dan keluar dari tempat itu!" "Aku menangis terharu!" jawab ibu. "Dari enam anakku cuma dia satu-satunya yang bisa mendapat pekerjaan! Padahal semua kuliah, sekolahnya tinggi-tinggi!" "Kalau semakin tinggi sekolahnya semakin kecil kesempatan kerjanya, kayaknya menjadi gejala umum dengan rasio kesempatan kerja di negeri kita yang cenderung terbalik!" tegas tetangga. "Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2011 dari 117,4 juta orang angkatan kerja nasional yang bekerja 109,7 juta orang, sebanyak 54,2 juta orang atau 49,4% merupakan pekerja dengan jenjang pendidikan SD ke bawah! Sedang pekerja dengan jenjang pendidikan sarjana 5,6 juta orang atau 5,15%!" 

"Berarti semakin rendah pendidikan, semakin besar kesempatan kerjanya?" sela ibu. "Semakin tinggi pendidikan semakin sulit mencari kerja? Kok jadi begitu?" "Kalau untuk anak-anak ibu yang sudah sekolah tinggi itu mungkin karena orang tuanya di desa sebagai keluarga terpandang, mereka mencari pekerjaan yang sesuai dengan kedudukan sosial keluarganya!" tebak tetangga. "Mencari pekerjaan yang sesuai kedudukan sosial keluarga jelas tak mudah! Di lain pihak sebenarnya, ibunya berharap mereka cepat dapat kerja, pekerjaan apa saja asal tak sepenuhnya lagi jadi beban orang tua!" "Memang!" timpal ibu. "Terpenting dapat kerja dulu sebagai apa saja, supaya Tuhan bisa menguji kesabaran dan kesyukurannya untuk menjalani rencana-Nya lebih jauh lagi! Tanpa menjalani ujian dari tingkat bawah, bagaimana mau naik jenjang mencapai yang lebih tinggi?" 

"Mungkin mindset memulai dari bawah itu tak disenangi anak-anak kita yang berpendidikan tinggi sehingga tingkat penganggur kelompok ini cukup signifikan!" timpal tetangga. "Mereka pikir bisa langsung mencari pekerjaan sesuai jenjang pendidikannya!" tegas ibu. "Tanpa mereka sadari, lowongan yang terbuka setara jenjang pendidikannya selalu harus dilengkapi pengalaman kerja sekian tahun! Memang ada satu dua anak yang otaknya amat cemerlang bisa mengalahkan nilai pengalaman dalam rekrutmen! Tapi kalau yang otaknya cuma kelas rata-rata, lebih baik mencari pengalaman kerja dulu! Apalagi lulusan kebanyakan perguruan tinggi hingga kini belum nyambung dengan dunia kerja!" ***

0 komentar: