Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Preman, dari Gali ke Cebongan!

"SEJARAH kekerasan premanisme di Yogyakarta terekam sejak zaman Gali—sebutan preman di daerah itu era 1970-an!" ujar Umar. "Gali amat ganas, mengganggu warga! Maka masa itu, warga yang tak bisa berbuat lain mengatasinya tidak protes saat muncul Petrus (penembak misterius) 'menertibkan' premanisme!" 

"Kalau di Yogyakarta yang terkenal lemah-lembut saja keganasan premannya sudah keterlaluan, bisa dibayangkan lebih buruknya di kota-kota besar lain!" timpal Amir.

"Tak ayal, Petrus pun beroperasi membersihkan Gali—gembong preman—serentak secara nasional! Mungkin itu relevansinya ketika Brigjen Unggul Yudhoyono, pimpinan tim investigasi TNI AD untuk kasus LP Cebongan, berekspresi khas saat mengaitkan premanisme dengan empat korban penembakan dalam penyerangan 11 anggota Kopassus ke LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu 23 Maret!"

"Relevansi utama penyebutan premanisme dengan ekspresi khas itu untuk dibandingkan dengan sikap kesatria yang dia berikan kepada para prajurit Kopassus atas kejujuran mereka mengakui sebagai pelaku penyerangan ke Cebongan sejak hari pertama investigasi!" tukas Umar.

"Jadi, Unggul melabeli empat korban tewas serangan ke LP Cebongan dengan preman, sedang 11 prajurit pembunuhnya dilabeli kesatria! Unggul juga mengulang-ulang tindakan para prajurit itu untuk menegakkan kehormatan korsa (korps/kesatuan) yang telah diinjak-injak dengan pembunuhan terhadap senior mereka Sertu Santoso secara keji!"

"Penekanan sikap kesatria itu mengesankan para prajurit akan menjalani proses hukum sebagai tumbal (martir) bagi perjuangan menertibkan premanisme yang merendahkan kehormatan korsa!" timpal Amir. "Ini reflektif ke era Petrus, ada harga yang harus dibayar untuk menertibkan premanisme! Kalau era Petrus harga itu berupa pelanggaran HAM berat yang kini mulai diproses, peristiwa Cebongan seharga kemartiran para prajurit!"

"Masalahnya, jika merefleksi ke era Petrus, di Yogyakarta saja yang warganya lemah lembut sudah dironai premanisme hingga perlu kemartiran prajurit TNI untuk menertibkannya, bagaimana premanisme di daerah lain yang warganya tak selemah lembut itu?" tukas Umar. "Polda Metro Jaya telah melakukan penertiban premanisme dengan tegas dan keras! Polda lain, tentu tak perlu menunggu kapoldanya diganti seperti Yogyakarta pascakasus Cebongan!" ***

0 komentar: