"KEMENANGAN Agung Ilmu Mangkunegara yang kelahiran 1982 menjadi bupati Lampung Utara merupakan fenomena ketika mayoritas pemilih mengunggulkan calon muda pasangan Paryadi itu untuk mendapatkan pemimpin yang masih bersih!" ujar Umar.
"Asumsi tokoh muda bersih sebenarnya naif karena hanya didasari logika belum terlibat dalam pergumulan birokrasi pemerintahan—yang di negeri ini dikesankan kotor, berlumur korupsi!" "Namun, fenomena yang bermuatan ekspektasi tinggi mayoritas pemilih itu bisa menjadi prakondisi yang baik untuk memulai suatu pemerintahan versi kaum muda!" timpal Amir.
"Ciri umum kaum muda, selain bersih juga idealis! Terutama, idealis dalam hal ini berarti orientasinya kuat pada tujuan pemerintahan menyejahterakan rakyat!" "Memulai pemerintahan bersih bagi pemimpin muda sebenarnya lebih mudah karena segala sesuatunya cukup dilakukan atau dijalankan sesuai standar prosedur operasional yang semestinya!" tegas Umar.
"Keruwetan sering timbul dalam pemerintahan justru oleh trik-trik pseudomatis, membuat segala sesuatu hanya seolah-olah saja dilakukan atau berjalan sesuai standar prosedurnya, sedang yang efektif berjalan justru penyimpangan!"
"Lucunya yang sering disebut pengalaman dalam kepemimpinan birokrasi pemerintahan justru penguasaan trik-trik dan kelihaian melakukan pseudomatika standar prosedur operasional sehingga penyimpangan yang dilakukan tak mencolok!" tukas Amir. "Amanah tak dijalankan konsisten ketika sang pemimpin tergoda untuk bermain trik pseudomatika!
Ekspektasi mayoritas pemilih mendapatkan pemimpin bersih dikesampingkan! Berakhirlah ciri pemimpin muda dalam pemerintahan!" "Tapi dengan itu bukan berarti pemimpin bersih itu utopia, cuma impian!" timpal Umar. "Semua tentu bergantung pada niat, tekad, dan keuletan mewujudkannya!
Dan semua itu ditentukan oleh kokohnya idealisme dalam sanubari sang pemimpin!" "Karena niat, tekad, dan keuletan mewujudkan itu merupakan aktualisasi dari idealisme!" tegas Amir. "Idealisme itu sendiri tertempa sejak awal yang menuntun orang menapaki jalan-jalan mencapai tujuannya! Masalahnya, apakah idealisme sang pemimpin itu konform dengan ekspektasi rakyat pemilihnya?" ***
0 komentar:
Posting Komentar