"PERAMBAH Register 45 memblokir jalan lintas timur (Jalintim) Sumatera di kawasan Mesuji, Selasa, pukul 23.00, sampai Rabu, pukul 08.30, dibubarkan pasukan polisi dan TNI!" ujar Umar. "Mereka, 400-an perambah melakukan itu sebagai bargaining untuk membebaskan empat teman mereka yang ditahan polisi sebagai tersangka menganiaya dan membakar rumah perambah lainnya!"
"Tak kepalang, Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko langsung turun ke Polres Mesuji memastikan pada perambah, keempat tersangka tetap diproses penyidik!" timpal Amir. "Konsekuensinya, 400-an anggota polisi dan TNI yang dikerahkan ke lokasi bertindak tegas membubarkan paksa massa pemblokir jalan dengan tindakan fisik!"
"Sikap tegas Kapolda itu layak dihargai karena sebelumnya modus itu sering digunakan para perambah atau pihak lain di kawasan itu untuk menuntut pembebasan temannya yang ditahan polisi!" tukas Umar. "Di antara tuntutan dengan bargaining aksi massa itu ada yang dipenuhi (waktu itu) Polres Tulangbawang! Ketegasan Kapolda terakhir ini bisa jadi contoh bagi jajaran polisi se-Lampung ke masa depan!"
"Di sisi lain disesalkan tindakan perambah memblokir jalan lintas Sumatera, urat nadi perekonomian nasional, hingga menghambat ratusan truk dan bus sampai 9 jam, bahkan harus dibubarkan secara paksa!" entak Amir. "Tindakan itu merusak simpati masyarakat pada mereka karena telah jadi pengganggu kepentingan umum! Akibatnya, simpati masyarakat bisa berbalik menjadi antipati!"
"Padahal, simpati masyarakat terhadap nasib mereka itulah satu-satunya kekuatan mereka menghadapi aparat setiap mau menggusur mereka! Aparat urung menggusur karena mempertimbangkan simpati masyarakat!" timpal Umar.
"Tapi akibat tindakan mereka yang merugikan masyarakat, mengganggu perekonomian nasional, simpati masyarakat berubah jadi antipati dan memandang mereka sebagai musuh masyarakat—public enemy!"
"Dengan itu, jika mereka diusir dari kawasan itu, tak ada lagi simpati masyarakat kepada mereka!" tegas Amir. "Masyarakat yang marah dengan ulah mereka mengganggu kelancaran ekonomi nasional, jangan-jangan malah ramai-ramai membantu aparat keamanan menggusur mereka!" ***
1 komentar:
Pemprov lampung tdk serius menyikapi masalah ini padahal yg bertanggungjawab utk wilayah adalah gubernur..jangan terlalublama berteletele dgn warga perambah krn aslinya mereka bujan orang mesuji tapu dari pinggiran2 kabupaten yg ada dilampung...segera lakukan operasi nyata kalau mereka scr persuasif tdk mempan lakukan operasi represif..itu ada dalangnya dibelakang mereka yaitu pengusaha singkong!
Tujuan pengusaha jelas meraih bahan baku produksi sebanyak2nya tanpa beli atau punya lahan yg legal...ini taktik belah bambu provokator adu domba warga sendiri sdgkan para perambah tujuannya cuma materi.. saya warga lampung dukung penuh lakukan operasi represif dan usir para perampok tanah negara!!
Posting Komentar