"LIBERALISME yang diterapkan di negara dengan mayoritas rakyatnya miskin seperti melepas singa buas ke kandang kambing!" ujar Umar. "Mayoritas rakyat itu menjadi mangsa singa berwujud kapitalis yang dimanja pemerintah setempat dalam praktik liberalisasi perdagangan dan investasi!"
"Tekanan untuk liberalisasi perdagangan dan investasi itu dikhawatirkan para aktivis LSM tak bisa dihindari di Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik atau APEC yang akan digelar 1—8 Oktober!" timpal Amir.
"Lewat tekanan itu, negara-negara maju akan memanfaatkan momentum krisis ekonomi Indonesia untuk membuka keran proteksi pasar, sebagai kompensasi atas bantuan yang dibutuhkan pemerintah kita untuk mengatasi tridefisit akut—defisit perdagangan dan traksaksi berjalan, defisit neraca pembayaran, serta defisit APBN yang membengkak hingga Rp200 triliun!" (Kompas, 24-9)
"Kekhawatiran itu, kata Ketua Koalisi Anti-Utang Dani Setiawan (Kompas, idem), didasari realitas politik pemerintah mengelola bangsa ini dengan sistem ijon kepada negara-negara kapitalis!" tegas Umar. "Akibat sistem ijon itu, bisa dilihat pada lahan pertambangan, itu ladang kita tapi orang lain (asing) yang memaneni hasilnya!
Lebih celaka lagi, hasil panen BBM dari ladang kita itu kita beli pula dengan harga internasional!" "Bantuan mengatasi krisis tridefisit akut itu tak selalu berarti pinjaman!" tukas Amir. "Tapi investasi agar dananya masuk jadi balancing mengatasi berbagai ketimpangan neraca itu, dengan konsesi aneka kemudahan yang ujung-ujungnya implementasi sistem ijon!"
"Investasi itu sendiri jadi singa penguasa arena perdagangan domestik yang memangsa produk-produk maupun lahan usaha domestik dengan pelonggaran proteksi pasar!" timpal Umar. "Tak kepalang, lahan usaha diberikan ke usaha asing itu termasuk ritel—bisnis eceran—yang merupakan lahan usaha mayoritas usaha kecil dan lemah di sektor informal!
Kini bisa dilihat eksesnya pada kesulitan yang dihadapi para pengusaha kecil dan lemah yang lahan usahanya 'ditimpe' jaringan usaha raksasa!" "Jadi, kekhawatiran para aktivis pada forum APEC dijadikan pemerintah pelancar sistem ijon cukup beralasan!" tegas Amir. "Ngeri nian, makin banyak singa di kandang kambing!" ***
0 komentar:
Posting Komentar