"PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengurungkan serangan militernya ke Suriah menyambut inisiatif Rusia untuk menyerahkan rencana pengawasan senjata kimia Suriah kepada AS!" ujar Umar.
"Menlu AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov bertemu di Jenewa, Swiss, membahas proposal Rusia itu Kamis—Sabtu (12—14 September)." (ROL, 13-9)
"Rusia mengajukan usul, Suriah menyerahkan pengawasan senjata kimianya ke komunitas internasional! Namun, BBC memperkirakan ada ketidaksepakatan antara Suriah dan Rusia!" timpal Amir.
"Itu terkait apakah senjata kimia itu dimusnahkan atau tidak. Pemerintah Suriah kemungkinan takkan mau, sedangkan Rusia berargumen itulah satu-satunya alasan agar proposalnya diterima semua pihak yang menentang Suriah! Media Rusia memberitakan penyerahan rencana ke AS justru bertujuan menyelamatkan senjata kimia sekutunya itu!"
"Terkait serangan senjata kimia di Ghouta, dekat Damaskus, 21 Agustus, yang menewaskan lebih 1.000 orang, Menlu Prancis Laurent Fabius mengungkap laporan penyelidikan PBB akan dipublikasikan Senin (16-9)," lanjut Umar.
"Fabius menegaskan pasukan Presiden Bashar al-Assad, yang memiliki 1.000 ton senjata kimia, di balik serangan itu!"
"Namun, sejumlah diplomat menyatakan isi laporan tim-penyelidik PBB dipimpin ke Sellstrom itu tidak eksplisit menuding siapa yang bersalah!" tukas Amir.
"Meskipun ada uraian perinci yang bisa membantu untuk menentukan itu tanggung jawab siapa!"
"Dan itu akan menjadi dasar bagi Sekjen PBB Ban Ki-moon menafsirkan fakta untuk menyimpulkan siapa yang bertanggung jawab!" timpal Umar.
"Penegasan Sekjen PBB amat penting karena laporan tim penyelidik rentan disalahgunakan! Apalagi tuduhan pada rezim Assad sudah kencang sejak awal!"
"Atas praduga bersalah terhadap Assad itulah, Iran, salah satu pendukung rezim Assad—selain Rusia dan China—hingga Assad mampu bertahan sejauh ini, jadi gerah!" tukas Amir.
"Pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, terkait urungnya serangan AS dan sekutunya ke Suriah berkali-kali menegaskan ia menentang perang di Suriah!
Ia peringatkan intervensi AS akan membawa bencana bagi wilayah tersebut yang ia sebut sebagai ‘depot mesiu’!" ***
0 komentar:
Posting Komentar