"GUNUNG Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara, Minggu (15-9) dini hari, meletus untuk kedua kalinya!" ujar Umar. "Setelah diam seribu bahasa sejak tahun 1600, Sinabung meletus pertama 29 Agustus 2010, yang berlanjut dan memuncak letusannya pada 7 September 2010 dengan semburan debu vulkanis setinggi 5.000 meter ke udara!
Waktu itu, 12 ribuan warga sekitarnya diungsikan!"
"Letusan kedua Minggu lalu itu, meski lebih kecil dari letusan 2010, tanpa didahului tanda-tanda seperti letusan pertama, yang tiga hari sebelum meletus menyemburkan awan panas ke udara!" timpal Amir.
"Jumlah pengungsi pada tahap pertama ini juga lebih kecil, 4.739 jiwa! Dengan pengalaman Sinabung erupsinya membesar dulu sebelum berakhir, hal serupa kali ini juga bisa terjadi!"
"Dengan diam sejak tahun 1600, Sinabung yang pendiam itu memang ramah pada warga desa-desa sekitarnya yang berladang sampai ke lereng gunung yang berketinggian 2.460 meter itu!" tegas Umar.
"Dengan keramahan Sinabung itu, saat meletus juga tak dianggap marah, tetapi sedang sakit batuk!"
"Memang, Sinabung berbeda dengan tetangga sebelahnya, Gunung Sibayak, yang sangar!" tukas Amir. "Kawah Sibayak menganga besar dengan asap tak henti mengepul!
Di sekitar kakinya terbentang ladang air belerang panas cukup luas hingga tak mudah didekati!"
"Namun, kedua gunung merupakan pasangan ideal bagi Tanah Karo, dataran setinggi 600 sampai 1.400 meter di atas permukaan laut itu terjaga selalu berhawa sejuk dengan hujan yang cukup!" timpal Umar.
"Di antara kedua gunung terbentang lahan pertanian subur, utamanya ditanami sayuran gunung (kol, sawi, wortel, dan lain-lain), buah (terutama markisa dan jeruk manis yang di pasar luar Sumut disebut jeruk medan), dan aneka bunga—Brastagi eksportir bibit bunga (terutama jenis tulip dan krisan) terbesar di dunia! Termasuk Belanda, impor bibit tulip dari Brastagi!"
"Dengan sakit batuknya Sinabung, gunung yang terlihat gagah dari jalan antara Brastagi—Kabanjahe, kegiatan para petani kawasan itu terganggu karena mereka mengungsi!" tegas Amir. "Namun, terkait bencana alam letusan gunung api, selain usaha membantu para korban, kita hanya bisa berdoa semoga sakit batuk Sinabung cepat sembuh!" ***
0 komentar:
Posting Komentar