Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

'Kelompok Lampung' Kian Terkenal!"

"KOMPLOTAN perampas motor bersenjata api di kawasan Jabodetabek kian terkenal dengan julukan Kelompok Lampung!" ujar Umar. "Juluk itu diberikan polisi berdasar identifikasi saksi-saksi mata terhadap para pelaku perampasan motor Kawasaki Ninja milik Briptu Ruslan yang sedang dicuci dengan lebih dahulu menembak pemiliknya di Cimanggis, Depok, pekan lalu!" 

"Polisi tentu tidak sembarangan memberi label atau stigma pada komplotan penjahat!" timpal Amir. "Pasti dibuat berdasar informasi dari para saksi dipadukan dengan data file! Dengan identifikasi demikian, polisi bisa makin terarah memburu pelakunya, tak lagi acak atau tebak-tebakan! Juga bisa menyebar sketsa rekaan wajah penjahat, agar jika ada yang mengenali berdasar gambar itu, bisa melapor ke polisi!"

"Tapi memberi julukan penjahat dengan nama daerah asal penjahat rawan juga!" tukas Umar. "Bisa memberi kesan negatif daerah yang disebut, seperti Sisilia sebagai asal Mafia! Untuk kasus Kelompok Lampung, bisa mengesankan Lampung jadi 'provinsi maling'--sarang begal dan perampas motor bersenjata!" 

"Maka itu, sebaiknya polisi memberi nama kelompok penjahat bukan dengan nama daerah asal penjahat, tapi dengan nama gembong, pemimpin komplotannya!" timpal Amir. "Kesan negatif akibat pelabelan komplotan penjahat dengan nama daerahnya bisa salah kaprah! 

Ketika ada pemuda meminta orang tuanya melamarkan gadis dari daerah yang dikesankan sarang maling, orang tuanya bisa kaget--anak gadis provinsi maling? Hal seperti itu tentu tak boleh terjadi!" "Apalagi nama komplotan penjahat terkenal juga bisa favorit di kalangan penjahat sendiri!" tegas Umar. 

"Contohnya dengan Kelompok Lampung yang baru terkenal itu, untuk dapat perlakuan khusus dari polisi saat seorang penjahat keroco tertangkap mengaku dirinya dari Kelompok Lampung! Paling tidak mengaku kenal dengan Kelompok Lampung! 

Atau lebih buruk lagi ikut beraksi bersama Kelompok Lampung saat menembak Briptu Ruslan!" "Romantisme nama kelompok penjahat seperti itu bisa merepotkan polisi, membuang-buang waktu polisi dengan bualan kosong penjahat!" timpal Amir. 

"Karena itu, pemakaian nama daerah asal sebagai label komplotan penjahat oleh polisi supaya tak diulang!" ***

0 komentar: