"IBARAT warung ditutup karena tak ada uang untuk belanja, Pemerintah Amerika Serikat (AS) juga ditutup (shutdown) pada pukul 00.00, Selasa 1 Oktober 2013 (Selasa pukul 11.00 WIB) karena Senat tak menyepakati anggaran baru 2013—2014 yang mulai berlaku saat itu!" ujar Umar.
"Pasalnya, kubu Republik tak setuju program kesehatan Obama (Obamacare), tapi Demokrat mempertahankan program itu!" "Hal seperti itu sampai terjadi di negara besar dedengkot demokrasi jelas merupakan unjuk (demo) kegilaan berpolitik, democrazy!" timpal Amir.
"Sejak penutupan itu, 800 ribu pegawai federal dirumahkan! Banyak hal terjadi secara berantai akibat kejadian di negara ekonomi terbesar dan pusat keuangan dunia itu!" "Dampak penutupan itu pada perekonomian dunia jelas bisa lebih buruk dari penghentian stimulus The Fed yang baru gertak sambal saja menggoncang ekonomi global baru-baru ini!" tukas Umar.
"Lucunya, program Obamacare yang beranggaran 10 miliar dolar itu bantuan pengobatan gratis buat pengangguran dan pekerja paruh waktu yang tak punya jaminan asuransi, sebenarnya sekadar penajaman dari social security (jaminan sosial) yang telah diterapkan setiap pemerintahan di AS sebagai aktualisasi welfare state!
Tapi program ini digoreng Republik sepanjang tahun meski tak dilayani Demokrat, sampai berakhir fatal itu!"
"Tapi begitulah permainan politik! Hal sepele bisa dipaksakan jadi senjata cari pasal!" timpal Amir. "Tapi akibatnya kurang diperhitungkan Republik, yang mungkin mengira saat-saat terakhir Demokrat akan menyerah agar tak terjadi shutdown!
Ternyata tidak! Padahal, baru kemungkinan terjadinya shutdown pekan lalu indeks Dow Jones anjlok 4,7%! Akibat shutdown pada ekonomi AS bisa serius!"
"Semakin besar kerusakan ekonomi akibatnya pada ekonomi AS, akan semakin besar kerugian politik diderita Partai Republik!" tegas Umar.
"Sebab, AS negara kapitalis, kerusakan ekonomi pertama menghantam perusahaan-perusahaan besar—yang merupakan penyangga keuangan Partai Republik! Jadi, senjata makan tuan!"
"Tapi paling menderita lapisan bawah rakyat AS, terutama yang sedang sakit, tak lagi dapat jaminan pengobatan gratis!" tukas Amir. "Jutaan orang jadi korban telak permainan politik Partai Republik itu!" ***
0 komentar:
Posting Komentar