Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Melambat, Pertumbuhan Jual Mobil!


"MESKI rekor baru penjualan mobil 2013 bisa tercapai, pertumbuhan penjualan mobil akan melambat dari rekor tahun lalu yang tumbuh 24,8 persen—dari 894.164 unit pada 2011 jadi 1,161 juta unit pada 2012!" ujar Umar. 

"Petunjuknya data penjualan di Gaikindo dari Januari—September 2013 sebesar 908.279 mobil yang terjual (detik.com, 28/10), laju pertumbuhannya kurang dari 5 persen, jauh di bawah tahun lalu!" "Andai tingkat penjualan bisa dipertahankan 100 ribu unit per bulan di triwulan IV, rekor baru tercapai dengan angka di atas 1,2 juta unit, melampaui penjualan 2012 sebesar 1,161 juta unit!" timpal Amir.

"Meski demikian, untuk menyamai rekor pertumbuhan penjualan mobil 24,8 persen (di 2012) pada 2013 jelas berat! Selain akibat beban ekonomi kenaikan harga BBM 17 Juli 2013 dan dampak negatif krisis global, juga karena rekor penjualan mobil 2012 itu fantastis sehingga sulit diulang!" 

"Prestasi pertumbuhan penjualan diciptakan sejumlah merek mobil secara luar biasa; Honda (53 persen), Mazda (39 persen), Suzuki (34 persen), Toyota (30 persen), sisanya rata-rata 20 persen!" (Kompas.com, 11/1) tukas Umar. 

"Hingga, meski 2013 bisa mencapai rekor baru, persentasenya sukar menyamai! Artinya, berbagai kebijakan ekonomi yang oleh pemerintah selalu disebut dampak negatifnya tak signifikan itu terbukti memperlambat pertumbuhan penjualan mobil di Tanah Air!" 

"Makna lebih jauh melambatnya pertumbuhan penjualan mobil baru itu, ternyata consuming group—warga kelas menengah dan lapisan elite—negeri ini selaku konsumen utama mobil baru itu juga masih terpengaruh atau malah terpukul kemampuan ekonominya oleh kebijakan ekonomi pemerintah menaikkan harga BBM 17 Juli 2013 maupun dampak krisis global!" simpul Amir. 

"Jadi, kalau kelompok kelas menengah atas dan lapisan elite (teratas) saja merasakan kerasnya pukulan kebijakan pemerintah itu, bisa dibayangkan betapa telak pukulan itu dirasakan warga kelas menengah bawah dan kelas bawah—konon lagi lapisan terbawah yang cuma dilapisi BLSM Rp150 ribu per keluarga per bulan!" "Menarik!" tukas Umar. 

"Pelambatan dalam pertumbuhan penjualan mobil juga bisa jadi petunjuk kian menderitanya kelas menengah bawah, kelas bawah, dan terbawah." ***

0 komentar: