"MALALA Yousafzai, gadis Pakistan kelahiran 12 Juli 1997, pejuang kelas dunia sebagai penyeru pendidikan untuk anak perempuan!" ujar Umar. "Di hari ulang tahunnya ke-16, Malala pidato di depan 400 utusan pemuda sedunia di markas PBB. Pidatonya menggugah, menegaskan dia tak akan tunduk pada teroris meskipun mereka mengancam membunuhnya karena seruannya untuk pendidikan bagi anak perempuan!"
"Ketegasannya mengorbitkan dirinya jadi calon penerima Nobel Perdamaian 2013 atas dukungan banyak pihak, termasuk Kristian Berg Harpviken, ketua Institut Penelitian Perdamaian yang berbasis di Oslo!" tukas Amir.
"Namun, berdasarkan pertimbangan yang berbeda, panitia Nobel, Jumat (11/10) lalu, menetapkan organisasi untuk pelarangan senjata kimia (OPCW) yang bermarkas di Den Haag, Negeri Belanda, sebagai penerima Nobel Perdamaian 2013—atas dedikasi organisasinya 16 tahun kampanye pemusnahan senjata kimia dan berhasil memediasi untuk itu di Suriah!"
"Urungnya Malala menerima Nobel memang mengecewakan banyak orang, terutama di Inggris, yang menjemput ke Pakistan saat peluru bersarang di kepala Malala!" tegas Umar. "Rabu 9 Oktober 2012 kelompok Taliban menyerang bus sekolah untuk membunuh Malala yang bandel tetap sekolah dan menyeru pendidikan untuk anak perempuan, menentang larangan yang diberlakukan Taliban sejak 2009 di kawasan Swat Valley, Pakistan!
Yakin Malala sudah tewas dengan luka tembak di kepala, kelompok Taliban meninggalkannya!"
"Ternyata Malala bisa ditolong! Setelah dirawat di Pakistan, dibawa ke Birmingham!" timpal Amir. "Keluar dari perawatan intensif, ia menulis buku kisah hidupnya berjudul Saya Malala (I am Malala).
Intinya mengajak sekolah anak perempuan sedunia, terbit awal Oktober 2013! Buku ini membuat Taliban murka, lewat jubirnya, Shaudullah Shahid, 8 Oktober 2013, Taliban mengirim ancaman baru untuk membunuh Malala jika tetap mengikuti ideologi sekuler dan berpropaganda menentang Taliban!"
"Setahun penembakan Malala, 9 Oktober 2013, CNN mewawancarai bekas menteri luar negeri termuda Pakistan yang juga perempuan, Hina Rabbani Khan, yang menyatakan sikap Taliban tersebut sangat aneh!" tukas Umar.
"Padahal, akibat membunuh seorang gadis saja gagal, wibawa Taliban bisa kandas!" ***
0 komentar:
Posting Komentar