"SEPULANG dari Brunei, Kamis (10/10) malam, Presiden SBY saat jumpa pers di Bandara Halim membantah kesaksian mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq di sidang Ahmad Fathanah yang menyebutkan Bunda Putri sebagai orang dekat SBY, amat tahu soal reshuffle kabinet!" ujar Umar. "Setelah mencari tahu siapa Bunda Putri tak berhasil, SBY menegaskan pernyataan Luthfi itu bohong seribu persen!"
"Sidang pengadilan atas terdakwa Ahmad Fathanah menghadirkan misteri orang-orang yang disebut dekat dengan Presiden SBY!" timpal Amir. "Sebelum Bunda Putri, kesaksian Ridwan Hakim—putra Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminudin—menyebut nama Sengman sebagai utusan SBY mengambil Rp40 miliar fee impor daging sapi!"
"Keterangan Ridwan Hakim itu dibantah Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha!" sela Umar. "Kata Julian, SBY tidak kenal dan sama sekali tak ada kaitan dengan orang bernama Sengman, apalagi menjadikannya utusan mengurus impor daging sapi!"
"Atas semua itu tentu terserah publik percaya pada pernyataan yang mana! Pernyataan di bawah sumpah dari Ridwan Hakim dan Luthfi Hasan Ishaaq atau bantahan Presiden SBY dan juru bicaranya!" tegas Amir.
"Lebih penting dari penilaian publik karena pernyataan itu dalam sidang pengadilan, adalah penilaian Majelis Hakim yang secara formal menentukan mana yang benar!
Tapi di balik itu, inti masalahnya adalah kenapa orang-orang begitu mudah mengaitkan masalah penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) pada Presiden SBY maupun lingkaran kekuasaannya—dari kasus Century, Nazaruddin, sampai Hambalang?"
"Pertanyaan begitu tak mudah dijawab!" tukas Umar.
"Biarkan publik menilai sendiri dengan segala saluran dan sumber informasi masing-masing! Karena proses penilaian seperti itulah yang terjadi, Presiden SBY langsung yang harus segera membantah isu yang datang dari tokoh sekelas Luthfi Hasan Ishaaq!
Bobot sumber dan tokoh penyangkal isunya memang harus sebanding! Kalah bobot tokoh bisa mengalahkan resultan penilaian publik!"
"Tapi, kalau setiap kasus besar dikaitkan orang dengan lingkar kekuasaan Presiden begitu, lama-lama bisa jadi mitos negatif!" timpal Amir. "Mitos lingkar kekuasaan Presiden merupakan sarang kasus!"
0 komentar:
Posting Komentar