"KLIMAKS demoralisasi bangsa dengan Ketua MK ditangkap KPK saat menerima suap layak dijadikan akhir pembusukan negara dan membuatnya sebagai titik tolak momentum perbaikan moral dengan restorasi!" ujar Umar.
"Seperti restorasi Borobudur memperbarui setiap relief wajah yang rusak, restorasi bangsa memperbarui wajah pimpinan semua tingkat! Pemilu jadi bagian penting momentum itu!"
"Kalau reformasi menata ulang kelembagaan negara, melahirkan Senat (DPD), MK, beraneka Komisi dari KPK sampai KY, restorasi menjadi proses audisi memilih aktor yang tepat pada fungsi dan peran setiap lembaga negara dan pemerintahan!" timpal Amir.
"Audisi untuk restorasi itu dilakukan langsung oleh rakyat lewat pemilu. Lalu, mereka yang terpilih melakukan audisi lanjutan menyusun barisan pemimpin lembaga negara dan pemerintahan! Semua audisi pemimpin bangsa itu bertujuan memperbarui relief wajah moral bangsa!"
"Restorasi Meiji di Jepang (1866—1869) secara prinsip jadi proses penggantian aktor dalam kepemimpinan bangsanya, dari keshogunan Tokugawa yang militeristik dengan kelas samurai, dikembalikan kepada Kaisar yang mengalihkan orientasi sosial-ekonominya ke sistem pasar dan membangun industri!" tegas Amir.
"Dengan industrinya itu pula Kaisar Meiji membangun militer yang kuat sehingga pada 1905 mengalahkan tentara Rusia! Ini menjadi ilham negara-megara Asia yang dijajah bangsa Eropa untuk bangkit melawan dan merdeka!"
"Restorasi bisa menjadi koreksi yang tepat buat kegagalan reformasi akibat lembaga-lembaga negara dan pemerintahan saja yang dirombak, sedang aktor pemerannya mayoritas tetap aktor dari Orde Baru yang berpraktik pembusukan lebih buruk!" tukas Amir.
"Kalau di Jepang peralihan kekuasaan dari para jagoan (samurai) ke Kaisar, dalam Restorasi Indonesia kekuasaan 'samurai reformasi' yang terbukti gagal akibat terinfeksi korupsi itu harus ditarik kembali oleh rakyat lewat pemilu!"
"Jelas harus ada gerakan sosial yang efektif menyadarkan rakyat dengan kekuasaannya lewat pemilu menarik mandat mereka dari wajah lama dan menyerahkannya ke wajah baru sebagai aktualisasi sebuah restorasi!" timpal Umar.
"Jadi, sejauh mana keefektifan gerakan menyadarkan rakyat untuk itu jadi penentu sukses restorasi Indonesia!" ***
0 komentar:
Posting Komentar