Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

2013, Memperkuat Ketergantungan!

"TERLENA buaian produk domestik bruto (PDB) Indonesia 2012 tembus 1 triliun dolar AS, dengan 250 juta jiwa penduduk pendapatan per kapita jadi 4.000 dolar AS, selama 2013 kebijakan pemerintah justru semakin memperkuat ketergantungan!" ujar Umar. "Alih-alih ketergantungan yang keterlaluan seperti impor garam 90% dari konsumsi, impor kedelai lebih 2 juta ton, dibuatkan task force menguranginya, justru aneka impor lain booming 2013!" 

"Ketergantungan baru yang dimantapkan 2013, antara lain impor daging sapi, gula (tembus 3 juta ton), dan bawang (putih dan merah sekitar 0,5 juta ton)—selain impor gandum (terigu) dan buah-buahan yang telah menjadi tradisi!" timpal Amir.

"Sedang beras, meski 2012 surplus lebih 3 juta ton, impornya 2011 nyaris terbesar di dunia, impor dadakan beras juga masih laten dalam memberi kejutan!" "Padahal, dengan proses produksi pangan nasional itu lahan usaha utama mayoritas warga bangsa, ketergantungan pada impor produk pangan yang menguat itu menunjukkan penurunan kesejahteraan rakyat di usaha pertanian serta desa, habitat lebih 63% warga miskin kita!" tegas Umar. 

"Naiknya ketergantungan pada impor itu jadi pertanda menurunnya share warga tani desa, tanpa peduli PDB dan pendapatan per kapita naik!" "Lebih tragis sebenarnya saat pendapatan per kapita naik, pendapatan riil kaum melarat justru melorot!" tukas Amir. 

"Dan itu terjadi di negeri kita, yang pada 2012 itu ketimpangan pendapatan menajam dengan indeks rasio gini dari sebelumnya 3,7 naik menjadi 4,1—artinya ketimpangan memasuki kondisi yang makin buruk!" "Ketimpangan itu menjelaskan ironi, peningkatan PDB dan pendapatan per kapita yang fantastis tak mengubah wajah kemiskinan negeri ini, yang didominasi angkatan kerja tidak terampil hingga produktivitas dan daya saingnya rendah!" timpal Umar. 

"Hal itu juga terjadi karena peningkatan PDB lebih ditopang booming konsumsi kelas menangah dengan barang-barang mahal—dari mobil yang memacetkan jalanan kota-kota besar sampai aksesori branded yang menguras devisa, hingga terjadi defisit neraca berjalan (current account) dua tahun ini dan kritis pada 2013!" 

"Fakta ketimpangan itu jadi pembenar, si kaya tambah kaya kaum miskin tambah sengsara, ketergantungan terburuk negeri ini justru kian melembaga pada tenaga kerja tak terampil berproduktivitas dan daya saing rendah!" kata Amir. "Lebih gawat lagi, tenaga kerja yang keterampilan, produktivitas, dan daya saingnya rendah itu, pada 2013 jadi radikal pula!"

0 komentar: