Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Formasi Kekuasaan Politik Berubah!


"HASIL quick count Pemilu Legislatif 2014 berbagai lembaga menunjukkan adanya perubahan formasi kekuasaan politik di Tanah Air, dengan digesernya posisi Partai Demokrat dari puncak oleh PDIP yang meraih suara lebih 19%!" ujar Umar. 

"Partai Demokrat bahkan tersingkir dari 'tiga besar' yang ditempati oleh Golkar yang meraih 14,5%, dan Gerindra yang melesat dengan 12,24%!" "Partai Demokrat dengan perolehan 9,75% memimpin papan tengah (di bawah 10%) bersama PKB (9,15%), NasDem (7,88%), dan PAN (7,43%)," timpal Amir.

"Tiga partai lainnya yang lolos parliamentary threshold, PKS (6,59%), PPP (6,39%), dan Hanura (5,51%). PKB dan PAN meningkat dari perolehan Pemilu 2009 di atas 6%, juga Hanura naik dari 4%!" "Perlu ditegaskan hasil quick count itu bersifat sementara, tidak resmi, sedang hasil sahnya nanti selesai perhitungan manual oleh KPU!" tukas Umar. 

"Namun, sudah bisa diprediksi komposisi kekuasaan di parlemen dengan persentase tersebut! Kemungkinan terdekat, anggota parlemen dari Partai Demokrat di DPR tinggal separuhnya!" "Pengurangan jumlah anggota parlemen dari Partai Demokrat itu cukup dramatis!" entak Amir. 

"Di lain sisi akan masuk darah segar dari Partai NasDem sekitar 50 orang! Sebagai kekuatan politik dengan idealisme khas, diharapkan mereka bisa menjadi bara dinamika perubahan di parlemen yang memberi warna tersendiri budaya politik Indonesia ke masa depan!" 

"Terpenting dari hasil pemilu itu tentulah kembalinya PDIP ke puncak kekuasaan, mengulang suksesnya pada Pemilu 1999!" timpal Umar. "Pengalaman sepak terjang semua kadernya setelah memenangi Pemilu 1999 dengan 34% suara, tapi kalah dengan kemerosotan signifikan tinggal 19% pada 2004, perlu dijadikan bahan introspeksi untuk mengamalkan praktik politik prorakyat (wong cilik) yang sesungguhnya—bukan cuma retorika!" 

"Salah satunya yang harus dijaga dengan serius oleh setiap kader adalah jangan sampai terjerat kasus korupsi!" tegas Amir. "Sebagai partai terbesar, apalagi jika nantinya jadi partai berkuasa, sorotan ke arahnya jauh lebih tajam! 

Sehingga, tercemar korupsi sedikit saja pun akan merusak citra sekaligus kepercayaan pada partai! Bisa seperti Partai Demokrat, setiap kali menegaskan jumlah kadernya yang korupsi sedikit sekali dibanding partai lain, tapi tetap saja rakyat menghukumnya dengan mengurangi separuh kursinya di parlemen lewat Pemilu 2014!"

0 komentar: