Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Seru, Persaingan Caleg Separtai!


"DI balik proses rekapitulasi hasil pemilu legislatif yang secara nasional sedang berlangsung di tingkat kabupaten menuju provinsi, persaingan seru terjadi antarcalon anggota legislatif (caleg) separtai!" ujar Umar. "Paling seru pada partai yang menurut hitung cepat di satu daerah pemilihan (DP) hanya dapat satu kursi DPR, seperti DP Sumut I, padahal di situ terdapat tiga tokoh beken Partai Demokrat: Sutan Bhatoegana, Ruhut Sitompul, dan Ramadhan Pohan!" 

"Dalam persaingan saling menyingkirkan begitulah, pagi-pagi buta—rekap di KPPS saja belum selesai—Sutan di layar televisi sudah menuding teman separtai curang!" timpal Amir. "Padahal, di Partai Demokrat, banyak DP yang sebelumnya dapat lebih dua kursi DPR, kini cuma dapat satu kursi atau terancam tidak dapat sama sekali!"

"Persaingan seru juga terjadi pada partai-partai lain!" tegas Umar. "Bahkan, di Lampung, antarlembaga survei mencatat caleg berbeda yang lolos dari satu partai! Di DP Lampung II, Rakata mencatat Henry Yosodiningrat dari PDIP dan Tamanuri dari NasDem lolos ke Senayan! Namun, survei Independence mencatat Nurhasanah dari PDIP dan Benny Kisworo dari NasDem yang lulus!"

 "Hasil penghitungan tingkat provinsi yang menjadi penentu bagi caleg DPR!" timpal Amir. "Sepanjang proses menuju ke tingkat itu saling intip dan mengawasi gerak-gerik teman separtai dengan saling curiga pun tidak terhindarkan! Itu tidak lepas dari adagium politik, teman terdekat yang akhirnya menjadi musuh terpenting!" 

"Konkurensi setajam itu antarelite sebuah partai tentu beraspek negatif terhadap partainya!" sambut Umar. "Apalagi pada Partai Demokrat, yang menurut hitung cepat lembaga survei Syaiful Mujani (SMRC) akan kehilangan 80-an kursi dibanding Pemilu 2009 (Kompas.com, 17/4), persaingan sejenis merebak di banyak DP! Artinya, perang saudara separtai merebak luas!" 

"Untuk itu, penghitungan suara yang jujur, benar-benar terhindar dari aneka permainan, yang bisa menjamin semua pihak di partai-partai yang mengalami persaingan sejenis kembali rukun seperti semula!" tegas Amir. 

"Jaminan untuk itu, terutama harus bisa diberikan Bawaslu! Jajaran pengawasnya di seantero negeri memastikan tidak ada praktik kanibalisme, penggelembungan suara salah satu caleg dengan memakan suara caleg gagal! Tugas mengawasi penghitungan angka dengan surat suara dalam kaleng, tidak lebih mudah dari pengawasan fisik di lapangan—yang juga kebobolan!"

0 komentar: