PEMERINTAH Jokowi-JK mencabut semua fasilitas mewah yang dinikmati pejabat, dari penggunaan ruang VVIP di bandara sampai rapat di hotel!
Presiden segera mengeluarkan instruksi pejabat pemerintahan agar rapat di gedung atau fasilitas yang ada di instansi mereka. "Kami harus tekan defisit dengan membatasi biaya yang tidak perlu, termasuk rapat di hotel," ujar Wapres M. Jusuf Kalla.
Kecuali kalau rapat dengan semua gubernur dan bupati-wali kota, hingga ruangan untuk 1.000-an orang tak dimiliki kementerian, tambahnya.
Fasilitas mewah pejabat bukan cuma ruang VVIP di bandara dan hotel tempat rapat dan menginapnya.
Banyak hal lagi yang harus disesuaikan dalam mengubah pola hidup pejabat yang serbamewah wah-wah-wah, menjadi hidup yang serbasederhana sebagaimana dicontohkan Presiden Joko Widodo. Artinya, harus jelas apa saja yang dicabut untuk mengurangi setiap “wah” yang kadung terlembaga dalam pola hidup pejabat!
Namun, bagaimanapun juga, tak mudah membuat pejabat hidup sederhana! Sejak era Presiden Soeharto aturan pola hidup sederhana sudah ada. Bahkan presiden masa itu mencontohkan makan tiwul di hari kemerdekaan!
Hasilnya, pola hidup sederhana hanya bisa diwujudkan sebatas seremonial belaka! Pola hidup sederhana jadi sekadar unjuk kepura-puraan!
Serbaseolah-olah (pseudomatika) itu terlembaga sistemik dalam pemerintahan. Semisal, dengan kampanye pola hidup sederhana yang maksimal, rumah menteri dibangun dan ditata sedemikian rupa mewahnya, seperti di Widia Chandra!
Pseudomatika kemudian melembaga dalam retorika politik penguasa! Setiap pejabat terlatih bicara retoris, membuat kesan seolah-olah negerinya sudah maju dan rakyat hidup makmur lewat gambaran sesat penumpang pesawat terbang selalu penuh, jumlah mobil yang banyak hingga jalanan macet. Padahal, indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia di bawah Palestina!
Pengalaman pseudomatis itu membuat rakyat menyambut pola hidup sederhana ala Jokowi-JK yang ditekankan pada pejabat! Berbagai pembatasan itu tentu harus berlaku selain terkait hal-hal yang bersifat material, juga dalam penampilan seperti mengurangi kebisingan sirene mobil pengawal setiap pejabat lewat! Protokoler juga perlu diproporsionalkan!
Hal penting terakhir, dengan pola hidup sederhana kerja pejabat diefektifkan dengan penghematan anggaran, agar kerja pejabat bisa makin efisien—berhasil guna! ***
0 komentar:
Posting Komentar